Star-31

238 49 7
                                    

Gelap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gelap.

Lapar.

Sesak.

Dia berada di ruangan yang cukup luas, tapi ia merasakan sesak seperti dihimpit sesuatu yang begitu besar.

Arsean menyandarkan tubuhnya yang begitu lelah setelah seharian berusaha untuk berdiri dan melangkah dengan kedua kakinya. Sesuatu yang seharusnya begitu mudah dilakukan oleh orang yang normal, namun begitu sulit ia lakukan.

"Ya Tuhan..." Keluhnya.

Dua hari atau tiga, Arsean hampir lupa berapa lama telah berada di kamar ini. Ia tak tahu harus mengeluh ke siapa. Di sini tak ada keluarga yang bisa membantunya. Bayangan mama, papa, dan abang-abangnya mulai berseliweran memenuhi kepalanya. Air mata tiba-tiba keluar membasahi pipinya. Bahkan dulu di saat hatinya terlalu sakit untuk menerima coba, Arsean tak pernah sedikitpun meneteskan air mata.

Klek.

Suara pintu terbuka pun tak membuat Arsean menolehkan pandang. Dia masih menatap kakinya yang gemetaran.

"Mau diliat berapa kali juga nggak ada gunanya. Masih nggak habis pikir sama Lian kenapa mau merepotkan diri buat rawat anak cacat kayak lo."

Kepalan tangannya mengerat. Meski dia bukan Arsean yang asli, tapi mendengar ucapan jahat itu terlontar, ia jelas tak terima.

"Sebenernya nyulik lo juga nggak ada gunanya. Nggak bisa apa-apa. Dijual organnya juga mungkin nggak laku. Kan lo cacat."

Arsean memejamkan mata. Kalau memang tak berguna, kenapa lelaki jahat itu tak melepaskannya? Kenapa masih menahannya di sini?

"Tapi seenggaknya lumayan lah. Mereka sekarang bingung nyari lo. Tinggal jebak dikit, pasti Lian bakal datang sendiri ke pelukan gue."

"Nggak akan pernah." Ucap Arsean.

Entah keberanian dari mana, Arsean menjawab ucapan Jonathan, lelaki yang menculiknya. Kini ia balas menatap netra tajam yang menatapnya penuh ketidaksukaan.

"Lo ngomong apa?"

"Mama nggak akan pernah datang." Jawabnya mantap.

Dia tidak akan pernah membiarkan Eliana datang dan masuk ke dalam jebakan lelaki jahat di depannya. Lagipula Arsean yakin jika Chandra tidak akan membiarkan Eliana berdekatan dengan Jonathan.

Arsean tahu siapa lelaki dengan tatapan bengis di depannya. Ia adalah Jonathan, mantan kekasih mamanya sekaligus ayah biologis dari kakak sulungnya, Carel.

Bagaimana Arsean bisa tahu? Sejak kapan?

Arsean tahu karena tak sengaja mendengar percakapan Jonathan dengan temannya beberapa hari yang lalu. Juga tentang kenyataan jika lelaki itu adalah ayah kandung dari Carel.

"Ugh..."

Terlalu banyak berpikir dan melamun, Arsean tidak sadar ketika Jonathan mendekat dan mencengkeram rahangnya dengan begitu keras. Bahkan sampai menekan lehernya hingga tercekik.

Little Star Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang