"Dia adalah bintang yang terlempar di antara dua galaksi dunia yang berbeda."
▶️ Saya hanya meminjam tokoh, namun nama dan ide cerita adalah murni dari pemikiran saya.
▶️ Cerita berpusat pada Arsean (Hyunjin).
▶️ Saya membuat cerita karena hobi, buk...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sejak Chandra mengatakan jika ia bertemu dengan Jonathan, Eliana jadi semakin berhati-hati. Dia tidak lagi mengambil banyak pesanan. Alasannya dia tidak ingin meninggalkan Arsean di rumah sendirian. Begitupun anak-anaknya yang lain. Eliana tak mengijinkan mereka pulang sendirian. Jika pun ada tugas yang terpisah, Eliana meminta agar mereka pergi bersama teman.
Tentu itu mengundang pertanyaan dari anak-anaknya. Apalagi Arsky dan Arsean yang mengira jika Eliana sudah tahu ada yang mengawasi rumah mereka.
"Apa mama udah tau ya?" Gumam Arsky.
"Tau apa?" Tanya Felix yang mendengar gumaman Arsky.
Bukannya menjawab, Arsky malah menatap kembarannya itu dalam diam. Membuat Felix juga malah ikut menatap adik kembarnya.
"Lah...malah liat-liatan. Kayak sinetron nih anak dua."
Hanzel langsung mengambil tempat di tengah agar kedua adiknya tidak saling melihat.
"Apasih ganggu aja."
Arsky langsung menggeser tubuh Hanzel agar tidak menghalangi pandangan pada saudaranya yang lain.
"Sky...tau apa?"
Felix mengulang kembali pertanyaannya. Arsky kembali menatap Felix lalu menghela nafas. Dia tidak mungkin merangkai jawaban asal. Felix bukan Hanzel yang mudah ia bohongi dan dialihkan perhatiannya. Kakak beda beberapa menitnya itu akan tetap menagih jawaban hingga ia memberitahu yang sebenarnya.
"Beberapa hari, enggak sih, udah dua mingguan ini ada yang ngawasin rumah kita."
"Ngawasin?"
Bukan Felix yang bertanya, melainkan Hanzel. Kedua alisnya bertaut karena bingung.
"Iya."
"Nggak salah duga aja? Bisa aja cuma petugas listrik atau orang nyasar."
Arsky memutar bola matanya kesal.
"Mana ada petugas listrik bawa BMW? Trus kalau orang nyasar, kenapa tiap siang dia selalu di depan rumah kita? Pas perumahan lagi sepi-sepinya."
Hanzel terdiam, memikirkan ucapan Arsky.
"Jadi orang yang di depan rumah itu ngawasin rumah kita?"
Ini Felix yang bertanya. Arsky mengangguk.
"Abang liat juga?"
Felix mengalihkan pandang pada Arsean dan mengangguk.
"Dua atau tiga kali liat. Ya kirain tamunya tetangga lain apa orang cari alamat. Tapi baru nyadar kalau orang yang aku liat aslinya sama, cuma beda mobil tiap liat."
"Bener. Mobilnya sih rata-rata pakai sedan. Trus kalau kamu perhatiin platnya, itu pajak mobil udah mati kayaknya. Atau bisa aja cuma diganti plat biar nggak bisa dilacak." Jelas Arsky.
