"Dia adalah bintang yang terlempar di antara dua galaksi dunia yang berbeda."
▶️ Saya hanya meminjam tokoh, namun nama dan ide cerita adalah murni dari pemikiran saya.
▶️ Cerita berpusat pada Arsean (Hyunjin).
▶️ Saya membuat cerita karena hobi, buk...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Rel...lo bener."
"Bener apanya? Ngomong jangan dijeda-jeda."
William langsung memberikan ponselnya. Membuka aplikasi perekam suara dan memutar beberapa rekaman yang baru saja ia dapatkan. Carel yang semula akan marah pada sahabat sekaligus tangan kanannya itupun urung. Dia mendengar dengan seksama rekaman suara yang ditunjukkan oleh William.
"Lo bener. Rumah itu baru aja dibeli satu bulan lalu. Tetangga sekitarnya juga bilang kalau pemiliknya sekarang jarang keliatan. Mereka cuma tahu ada satu asisten rumah tangga di sana. Juga ada satu orang lagi yang sering keluar masuk. Nih...gue sempet minta rekaman CCTV dari salah satu tetangga di sana."
William menggeser lagi ke aplikasi pemutar video. Dia hanya meminta potongan video di mana pemilik atau seseorang yang dikatakan sering keluar masuk rumah itu datang. Itupun setelah menjelaskan alasan kenapa dia membutuhkan video tersebut.
"Itu Jonathan dan yang di depan itu kayaknya orangnya juga. Orang itu yang tiap hari dateng ke sana."
Meskipun gambarnya kurang jelas, tapi Carel tahu jika itu Jonathan. Dan orang di yang di sebelahnya...
"Dia Yosa...tangan kanan Jonathan." Ucap Carel.
Selama bekerja, Jonathan tidak pernah memperkerjakan orang lain selain Yosa sebagai asisten dan tangan kanannya. Bisa dikatakan Yosa memiliki hutang budi pada Jonathan hingga rela mengabdi pada sahabatnya itu.
"Rencana lo selanjutnya gimana? Kita grebek sekarang apa gimana? Tapi kita nggak punya bukti kalau emang Jonathan yang nyulik adek lo."
"Aku yakin emang dia pelakunya."
"Ck...tapi kita nggak bisa nuduh gitu aja. Bisa-bisa malah kita dituntut kalau semua nggak bener."
"Aku nggak peduli. Aku yakin emang dia yang nyulik Sam buat pancing mama."
"Hah? Maksudnya?"
Carel menatap sahabatnya. Tatapannya begitu tajam dan menakutkan. William yang biasanya terlihat sangar saja sampai merasa gemetar karena tatapan Carel. Seperti dari tatapannya yang ingin meremukkan dan menghancurkan siapa saja yang membuatnya kerepotan selama ini.
"Bajingan itu... terobsesi sama mama. Orang gila yang nggak punya perasaan udah ninggalin mama gitu aja. Tapi sekarang dengan nggak berotaknya, dia pengen mama kembali sama dia. Dia itu psikopat, bajingan, nggak punya hati."
Dari ucapannya saja, William tahu sebesar apa kebencian Carel pada orang bernama Jonathan itu.
"Dan sayangnya...bajingan itu...juga ayahku..."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.