Star-36

225 54 23
                                    

"Mas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mas...itu Sam..."

Chandra melihat ke depan, ke arah yang ditunjuk oleh Eliana. Ia bisa melihat seorang remaja yang berusaha berlari dengan langkah terseok. Beberapa kali terlihat menoleh ke belakang seakan memastikan langkahnya tidak diikuti seseorang.

"Mas...berhenti...berhenti."

Mau tak mau Chandra berhenti karena Eliana mulai rusuh menggoyangkan lengannya untuk meminta berhenti. Langsung Eliana keluar dan berlari untuk menghampiri remaja yang ternyata memang arsean. Tapi belum sampai Eliana lebih dekat, sebuah mobil berhenti tepat di dekat remaja itu. Eliana dapat melihat seseorang keluar dari mobil dan berusaha menarik dan memaksa Arsean untuk masuk. Seseorang yang tentu Eliana kenal namun tak pernah ia harapkan untuk bertemu kembali.

"Sam..."

Eliana berteriak dan kembali berlari mendekat pada Arsean. Teriakan itu berhasil mengambil perhatian dari Arsean dan lelaki yang ternyata adalah Jonathan.

"Mama..." Bisik Arsean.

Jonathan yang melihat kedatangan Eliana hanya menyeringai. Merasa umpannya berhasil ditangkap oleh Eliana. Namun ketika melihat Chandra juga ikut hadir di sana, seringainya luntur begitu saja dan berganti decihan kesal. Tangannya dengan cepat menarik tubuh Arsean dan membuat posisi menjadikan Arsean sebagai sanderanya.

"Apa yang gue bilang buat dateng sendirian, Li?" Tanya Jonathan.

"Kami-..."

"Suutt...gue ngomong sama Lian? Lo nggak perlu ikut campur."

Chandra langsung diam. Dirinya waspada, takut-takut jika Jonathan melakukan hal yang gila. Apalagi posisi Arsean kini menjadi sandera. Melihat Arsean, rasa rindu dalam dadanya kian menyeruak. Selama ini Chandra terlihat diam, padahal rasa rindu dan khawatirnya pada si bungsu tak kalah besar dari Eliana. Dasarnya ia tak pandai menyampaikan rasa, padahal kasih sayang pada anak-anaknya begitu besar.

"Lepasin Sam." Pinta Eliana dengan suara lirih.

Benar-benar Eliana bertahan untuk tetap berdiri. Menghadapi orang yang menjadi sumber traumanya dalam jarak sedekat ini tentu tak mudah bagi si wanita. Meski lukanya telah disembuhkan oleh Chandra, tapi bekasnya tak akan hilang selamanya.

"Lian sayang. Jangan nangis gitu dong. Gue bakal lepasin anak ini kok. Tapi gantinya lo ikut gue ya."

"Nggak akan."

Chandra yang menjawab. Sudah ia duga jika pelakunya memang Jonathan, maka yang diinginkan lelaki itu hanya Eliana.

"Suutt...gue ngomong sama Lian. Sekali lagi lo ngomong, anak penyakitan ini yang nanggung akibatnya."

Cekalan pada leher Arsean menguat. Jonathan memang tidak memakai senjata apapun untuk mengancam. Tapi tubuhnya yang tinggi besar tentu cukup kuat untuk meremukkan tubuh ringkih Arsean.

Little Star Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang