Star-40

241 44 13
                                    

'Di mana?'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Di mana?'

Netranya mengedar, mengamati di mana ia sekarang berada. Berdiri diantara padang bunga berwana putih.

Berdiri?

Dirinya lalu melihat pada dua kakinya yang menapaki rumput hijau. Digerakkannya beberapa kali jemari kakinya untuk memastikan jika ia benar-benar berdiri dengan kedua kakinya.

'Kamu memang berdiri.'

Suara seseorang itu mengejutkan. Apalagi ketika ia mendongak dan melihat seraut wajah yang mirip dengannya, seakan ia sedang berkaca. Hanya saja warna rambut pemuda itu putih seperti albino.

'Mirip sekali ya? Tapi memang kita memiliki wajah yang sama, hanya saja hidup di dunia yang berbeda, kak Harsa.'

Hidup di dunia yang berbeda? Harsa? Lalu... apakah di depannya ini...

'Arsean?'

Pemuda itu tersenyum dan mengangguk. Karena ingin memastikan, Harsa melangkah untuk mendekat.

'Jangan mendekat!'

Entah sejak kapan sungai yang membatasi Harsa dan sosok Arsean di hadapannya.

'Kamu tidak seharusnya di sini. Di mana malaikat yang seharusnya membawamu?'

Harsa menggeleng. Dirinya saja sekarang tak tahu di mana. Apalagi ditanya tentang sosok malaikat.

Oh...apakah ini??

'Ya. Ini adalah perbatasan dunia dan akhirat. Percaya atau tidak. Jiwa yang belum seharusnya pergi akan terombang-ambing di sini sampai ada malaikat yang membawanya. Kecuali jika ia sendiri yang menghendaki jiwanya pergi sebelum waktunya, maka ia akan tetap berada di sini entah sampai kapan.'

Lalu Harsa bisa melihat di kejauhan banyak sosok yang 'terlihat' seperti manusia sedang mondar-mandir seperti kebingungan.

'Ya. Seperti mereka.'

'Lalu kenapa kamu di sini?" Tanya Harsa kemudian.

Arsean terdiam sejenak.

'Aku masih menunggu malaikat menjemput.'

Bukankah itu berarti Arsean adalah jiwa yang belum seharusnya pergi?

Mendengar pikiran Harsa, Arsean mengangguk.

"Benar. Aku sedang menunggu di sini.'

'Tapi ragamu...'

'Itu bukan lagi ragaku. Aku yang meminta pada Tuhan untuk pergi. Maka Tuhan mengabulkannya sekarang.'

'Tapi...bukankah harusnya kamu masih hidup?'

'Yang masih hidup adalah Arsean. Aku hanyalah jiwa yang menumpang dalam raga itu. Sekarang raga itu milikmu.'

Little Star Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang