Prolog

795 36 13
                                    

Perhatian Joe yang sedang melihat-lihat kafe, tempatnya duduk sambil minum kopi saat ini langsung teralihkan saat mendengar suara bel pintu masuk terdengar. Terpaku ketika melihat seorang perempuan mengenakan kaos putih, kemeja flannel abu-abu sebagai luaran, dan celana jeans navy.

Rambut yang dibiarkan tergerai membuatnya terlihat cantik. Senyum Joe merekah ketika melihat Alissa yang juga tengah tersenyum sambil bicara dengan teman yang berdiri di sampingnya. Akhirnya, mereka bisa ketemu lagi.

Namun, sayangnya Joe tidak bisa menghampiri Alissa. Karena tidak mau mengganggu waktu perempuan itu bersama temannya. Jadi, Joe memilih untuk memperhatikan dari tempatnya saat ini.

Alissa duduk di stool yang menghadap ke meja bar. Lalu memesan kopi melalui seorang lelaki di balik coffee bar, yang sepertinya teman perempuan itu. Karena terlihat keduanya begitu akrab dan saling bercanda gurau saat Alissa memesan.

Hal itu yang membuat Joe juga tidak bisa berhenti untuk tersenyum. Senyum yang diperlihatkan oleh Alissa seperti sebuah virus yang menular sehingga sulit untuk disembuhkan. Meski begitu, Joe menyukainya.

Joe sangat menyukai Alissa yang tersenyum lebar dan tertawa puas ketika bersama seseorang. Karena perempuan terlihat sangat cantik serta ceria.

"Eh iya, Ca, gue mau nanya sama lo," kata lelaki yang berdiri dihadapan Alissa

"Mau nanya apa, Kenan?" balas Alissa sambil menatap curiga Kenan yang berdiri dibalik coffee bar, "Jangan aneh-aneh, ya."

"Enggaklah. Gue cuman mau nanya sesuatu yang random tapi gak aneh."

"Apaan emangnya?"

Alissa kini menatap serius Kenan. Joe memperhatikan keseriusan Alissa menanti pertanyaan yang diajukan temannya bernama Kenan itu. Joe tidak sengaja mendengar percakapan keduanya karena tempat duduknya cukup dekat dan entah kenapa jadi penasaran.

"Kalau misalnya lo gak berakhir sama gue. Kira-kira lo mau jodoh kaya gimana?" tanya Kenan yang langsung membuat Alissa dan Dinda tertawa.

"Lah emang lo berdua gak berakhir, kan? Sekarang aja hubungan kalian sudah kandas," sahut Dinda ditengah tawanya.

Joe berusaha menahan tawa setelah mendengar pertanyaan dari Kenan dan balasan ucapan dari perempuan berambut coklat pink yang duduk disamping Alissa.

"Ish! Lo diem dulu deh Dinda. Gue nanya serius nih sama Alissa."

"Emang buat apa sih lo nanya gitu, Kenan." Dinda penasaran, "Gak akan berlaku ke hubungan kalian yang sudah kandas ini."

"Penasaran aja gitu. Sebenarnya tipe ideal atau jodoh yang Alissa mau kaya gimana. Siapa tahu bisa jadi peluang."

"Tetap mencari kesempatan dalam setiap celah, ya, Kenan."

Alissa tidak berhenti tertawa melihat interaksi Kenan dan Dinda di depannya. Alissa juga jadi berpikir kira-kira jodoh seperti apa yang ia inginkan untuk menjadi pendamping hidupnya nanti. Sebenanrya, Alissa belum kepikiran.

Di sisi lain, Joe ikut penasaran dengan tipe ideal atau seseorang seperti apa yang diinginkan oleh Alissa sebagai pendamping hidupnya. Entah kenapa ia berharap bisa ada kesempatan untuknya bersama Alissa.

Joe menatap Alissa dengan serius sambil menunggu jawabannya. Dalam hatinya Joe berdoa kalau ia bisa masuk ke dalam salah satu tipe ideal sebagai pendamping hidup yang Alissa inginkan.

"Hmm." gumam Alissa yang menarik perhatian Joe, Kenan, dan Dinda, "Kayanya bakal menarik deh kalau jodoh gue nanti seorang dokter."

Joe rasanya ingin melompat senang mendengar jawaban Alissa mengenai tipe ideal pendamping hidupnya. Karena ia merupakan seorang dokter. Ya, walaupun residen spesialis bedah, tapi setidaknya ia adalah dokter.

"Soalnya gue dulu punya cita-cita pengen jadi dokter, tapi gak kesampaian. Nah, gimana kalau suami gue nanti tuh dokter. Kira-kira bakal bisa gak ya," lanjut Alissa.

Joe langsung menjawab dalam hati 'bisa'. Karena Joe akan berusaha sebaik mungkin untuk mengabulkan keinginan Alissa sebagai suaminya. Mendengar jawaban Alissa membuat benar-benar senang dan semangat untuk mendekatinya.

"Tunggu saja, aku pastikan kamu bisa mendapatkan suami yang kamu inginkan," gumam Joe sambil menatap Alissa dengan perasaan penuh kebahagiaan.

"Tunggu saja, aku pastikan kamu bisa mendapatkan suami yang kamu inginkan," gumam Joe sambil menatap Alissa dengan perasaan penuh kebahagiaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hallo semuanya, ini adalah prolog dari cerita baruku berjudul Love, Maybe.

Love, Maybe ini akan menceritakan perjalanan cinta Alissa dan Joe selama menjalin hubungan. Bakal ada beberapa bab yang sebelumnya gak aku lihatin di coffee dan kebanyakan akan jadi pov Joe yang selama ini gak terlalu diceritakan.

Meski begitu, aku usahain bisa dibaca terpisah jadi buat yang nemuin cerita ini tanpa baca coffee bisa enjoy nikmatin ceritanya

Adapun cerita ini bakal dimulai bulan September ya 😁 buat tanggal belum bisa dipastikan tapi aku usahakan di bulan depan sudah di publish ya. Jadi tunggu aja ya

Dionsayrus, 27 Agustus 2024

Love, MaybeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang