Bab 11

83 13 5
                                    

Hari ini adalah hari pertama Joe syuting menjadi host untuk program Ayo Indonesia Sehat. Joe sangat gugup sampai beberapa kali menghela nafas. Walaupun saat syuting nanti ia akan ditemani oleh Nadine, yang merupakan rekan Joe di rumah, tetap saja tidak menghilangkan kegugupan. Karena ini pertama kalinya Jo berdiri di depan kamera.

Joe sudah diberitahu oleh pihak produksi serta kru Ayo Indonesia Sehat kalau sistem syutingnya adalah taping, yakni direkam terlebih dahulu sebelum disiarkan pada hari penayangan. Sayangnya, tetap tidak bisa membuat Joe tenang.

Produser juga sudah bilang tidak masalah kalau Joe melakukan kesalahan, tapi ia tidak mau membuat kesalahan sampai mengecewakan kru yang bertugas. Apalagi tujuan Joe menerima tawaran menjadi host untuk bisa bertemu dengan Alissa. Setidaknya Joe harus bisa tampil sebaik mungkin.

Joe tidak mau membuang lagi kesempatan untuk mendekati Alissa. Sekarang adalah waktunya bersungguh-sungguh mengungkapkan perasaan pada perempuan itu dan menjadikannya pendamping untuk selamanya.

Bahkan, sekarang Joe berharap bisa bertemu dulu dengan Alissa. Setidaknya melihat sosok Alissa sebelum syuting dapat memberikan semangat pada Joe. Ia ingin melihat senyum cerah dari perempuan itu.

Tok.tok

Suara ketukan pintu mengalihkan perhatian Joe yang sedang membaca skrip untuk syuting hari ini. Joe mempersilahkan orang tersebut masuk. Tidak lama muncul seorang perempuan yang mengenakan seragam IBS dari balik pintu.

"Dokter Joe, lima belas menit lagi kita syuting. Dokter mau di sini dulu apa mau ke studio?"

Joe melihat nama kru tersebut dari tanda pengenal yang ada di seragamnya. Kyra. Joe ingat perempuan itu adalah teman Alissa, ketika ia melihatnya di lobi IBS beberapa waktu lalu. Tapi, kenapa Kyra terlihat ketakutan saat menemuinya?

Mungkin Kyra tahu kalau Joe adalah adik dari Pandu, sehingga terlihat agak hati-hati untuk bicara dengannya. Bahkan, terlihat ada ketakutan dari Kyra sampai tidak berani menata Joe. Padahal Joe meminta Pandu untuk tidak memberitahu kalau ia adalah adiknya, karena takut membuat karyawan IBS tidak nyaman.

"Aku mau ke studio aja. Aku juga mau tahu seperti apa tempatnya dan mau tahu juga harus ngapain aja waktu syuting nanti," jawab Joe berusaha seramah mungkin.

"Oke, dok. Mau sekarang apa nanti?"

"Sekarang saja."

"Oke."

Joe berdiri, lalu berjalan keluar dari ruang make up menuju studio tiga berada. Joe mengeluarkan ponsel dari saku celana untuk membaca beberapa chat dari grup. Ia hanya memastikan kalau hari ini tidak ada pasien darurat yang perlu dioperasi. Karena cuman hari ini jadwal Joe yang tidak terlalu padat.

Joe tidak sengaja mencium aroma citrus dari seseorang yang baru saja melewatinya. Anehnya, Joe tidak asing dengan aroma tersebut. Ia seperti pernah mencium aroma citrus di suatu tempat. Dimana?

Joe mendongak untuk melihat orang yang baru saja melewatinya. Seorang perempuan berambut panjang melewati bahu. Sayangnya, perempuan itu berjalan sambil membelakanginya, sehingga Joe tidak bisa melihat wajahnya.

Namun, Joe masih terus mengingat kapan pernah mencium aroma citrus itu sampai mengernyit dan memicingkan mata. Joe masih terus menatap punggung perempuan itu karena tampak tidak asing seperti aroma citrus tadi.

Ketika perempuan belok kiri, Joe dapat melihat dengan jelas sosoknya. Itu Alissa. Joe hampir saja menjatuhkan ponselnya karena terlalu terkejut begitu tahu kalau perempuan yang dari tadi ditatapanya adalah Alissa.

Pantas saja Joe tidak asing dengan aroma citrus itu. Joe ingat kalau Alissa suka pakai parfum beraroma citrus. Setiap bertemu, Joe selalu tidak sengaja menghirup aromanya yang terus mengingatkan dirinya pada Alissa. Sial! Kenapa Jo bisa lupa.

Love, MaybeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang