[Jakarta, 2021]
Joe menatap datar namun penuh tanya kepada Pandu Bimasakti Gajendra, sang Kakak yang tengah duduk di sofa ruang keluarga yang ada di depannya. Joe tidak paham sama sekali dengan kakaknya itu yang tiba-tiba menyodorkan sebuah kontrak sebagai host di salah satu program IBS kepadanya.
"Jadi, Abang mau aku jadi host untuk program Ayo Indonesia Sehat? Kenapa?" tanya Joe.
"Karena kamu ganteng."
Suara Aditya yang menahan tawa langsung mengalihkan perhatian Joe dan Pandu. Keduanya menatap tajam sang adik yang tengah bermain game di ponselnya. Aditya yang sadar suasana tidak enak tersenyum kikuk.
"Lanjutin aja. Anggap saja gue gak ada. Tadi kelepasan doang."
Pandu kembali menatap Joe, "Yang aku ucapin tadi benar. Kamu ganteng. Dengan wajah kamu yang ganteng itu pasti bisa membuat share rating Ayo Indonesia Sehat."
"Aku gak mau." Joe menolak dengan tegas, "Lagian, masih banyak dokter yang lebih ganteng dan berwawasan daripada aku. Tinggal casting aja."
"Memang banyak, tapi kenapa aku harus cari orang lain disaat aku punya adik yang sangat ganteng dan juga seorang dokter."
"Bilang aja biar dapat harga murah," celetuk Aditya yang langsung dapat pukulan dilengan dari Pandu.
"Diam, Dit. Jangan gagalin rencana Abang."
Joe memutar bola mata, lalu menggeleng mendengar ucapan Pandu yang menginginkan Joe untuk menjadi host untuk program Ayo Indonesia Sehat. Sudah jelas Joe akan menolaknya karena ia tidak suka berada di depan kamera dan menjadi pusat perhatian.
"Aku tetap gak mau."
"Joe, program Ayo Indonesia Sehat sudah dapat banyak peringatan bakal dibungkus kalau share ratingnya masih rendah. Tapi, aku sama Erlan gak mau, karena bagaimanapun program edukasi soal kesehatan harus ada. Bagi aku, ini penting," lanjut Pandu, "Tapi, kamu tahu sendiri para petinggi perusahaan gak mau tahu. Kalau ada yang merugikan harus segera dibuang."
"Aku tahu. Aku dengar Bang Pandu sering bicarain soal ini sama Ayah, tapi aku tetap gak mau." Joe tetap bersikeras menolak tawaran tersebut, "Lagi pula, kenapa gak pertahanin host yang sekarang aja. Dia juga ganteng dan bagus bawain acaranya."
"Dia kena skandal," sahut Aditya.
Joe melirik Aditya, "Skandal apa?"
"Hamilin anaknya Pak Sakti, yang pemilik perusahaan transportasi itu," jawab Aditya tanpa mengalihkan pandangan dari game yang dimainkan, "Beritanya lagi ramai dibicarain kok. Kalau gak salah sekarang juga sudah dipecat."
Joe terdiam karena baru mengetahui skandal host Ayo Indonesia Sehat yang sekarang. Meski begitu, Joe tidak akan terbujuk untuk menjadi penggantinya. Jadwal ia sebagai dokter bedah umum saja sudah padat sampai sulit dapat waktu istirahat. Tidak mungkin ditambah dengan jadwal lain. Apalagi ini harus tampil di depan kamera.
"Please, Joe. Cuman kamu yang bisa bantu kita. Erlan juga sudah seteuju buat ngejadiin kamu sebagai host. Karena dia juga terus didesak komisaris." Pandu terus berusaha untuk membujuk Joe, "Aku bakal ngelakuin apa saja buat kamu asal setuju jadi host. Bahkan, kalau kamu pengen ruangan pribadi bakal aku kasih nanti."
"Bukan gitu, Bang. Aku baru saja jadi dokter bedah umum dan jadwal aku operasi juga cukup padat. Abang tahu sendiri aku sampai jarang pulang karena banyak pasien yang harus aku operasi di rumah sakit. Kalau ditambah jadi host, aku bisa-bisa gak punya waktu buat istirahat."
Kali ini, Pandu yang diam. Ia sudah tidak punya alasan lagi untuk membujuk Joe karena paham situasi adiknya yang berprofesi sebagai dokter. Pandu juga pernah melihat sendiri bagaimana Joe hampir semalaman berada di ruang operasi ketika ada kecelakaan dulu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Love, Maybe
Любовные романыDalam suatu hubungan tidak hanya ada cinta saja, tapi perhatian, pengertian, dan saling memahami pasangan merupakan bagian terpenting untuk membuat hubungan bisa terjalin dengan baik. Itulah yang dilakukan Joe Angkasa Gajendra untuk tetap bersama de...