Love, Maybe

Bab 15

Nafas panjang terus berhembus dari mulut Joe berulang kali. Perasaannya begitu tidak karuan bersamaan dengan jantung berdebar kencang. Meski sedang membaca skrip Ayo Indonesia Sehat, kedua mata Joe tidak berhenti bergerak ke sana kemari.

Untuk pertama kalinya Joe sangat gugup untuk syuting Ayo Indonesia Sehat. Sebelumnya, Joe gugup waktu pertama kali menjadi host dalam program kesehatan ini, tapi sekarang gugupnya beda. Karena ada seseorang yang akan melihat prosesnya membawakan Ayo Indonesia Sehat. Alissa.

Joe senang begitu tahu Alissa jadi kreatif di Ayo Indonesia Sehat, tetapi menjelang hari syuting tiba Joe selalu dilanda kegugupan. Kencang debaran jantungnya selalu bertambah tiap kali berganti hari.

Maka dari itu, Joe berulang kali menghembuskan nafas panjang agar bisa menghilangkan rasa gugupnya. Bahkan, sampai berusaha mengalihkan pikiran dengan membaca skrip syuting hari ini. Namun, nyatanya tidak bisa menghilangkan kegugupan yang dialami Joe.

Pikirannya terus kepada Alissa. Joe memikirkan cara untuk bisa terlihat bagus syuting hari ini, tidak mau membuat Alissa kecewa. Apalagi perempuan itu pasti sudah berusaha keras, malah ada kemungkinan bekerja sampai larut untuk mempersiapkan syuting.

Soalnya Joe sudah tahu kalau Alissa bekerjanya sampai malam untuk mempersiapkan segala sesuatu mengenai program yang ada di IBS. Jadi, rasanya tidak tega melihat kekecewaan di raut wajah perempuan itu karena Joe tidak bisa melakukan yang terbaik.

Joe melirik dua ice americano yang ada di atas meja rias. Saking gugup sama syuting hari ini, Joe sampai salah ucap ketika memesan kopi di kafe yang ada di lobi IBS. Alhasil Joe terpaksa harus meminum dua ice americano itu nanti.

"Joe." suara lembut Nadine membuat Joe menoleh, "Kamu kok kelihatan gugup banget sih? Perasaan kamu sudah mulai terbiasa sama syuting deh. Apa ada yang lagi ganggu pikiran kamu?"

Nadine Riskayu adalah rekan sejawat Joe sebagai dokter bedah umum sekaligus host untuk program Ayo Indonesia Sehat. Sebelum syuting, ia akan bersama dengan Nadine di ruang make up untuk mempersiapkan diri. Tapi Joe jamin tidak pernah melakukan apa-apa dengan Nadine.

Joe hanya tersenyum tipis ketika Nadine menyadari dirinya sedang gugup, "Iya."

Hanya jawaban singkat itulah yang bisa Joe berikan. Karena ia tidak mau memberitahu kalau alasannya gugup karena Alissa. Sampai saat ini belum ada yang tahu kalau Joe tengah mendekati Alissa, dan berusaha untuk tidak memberitahunya sampai bisa menjadikan Alissa kekasihnya.

"Emang apa yang ganggu kamu sampai gugup begini?"

Joe kembali membaca skrip dari ipad, "adalah."

Joe tidak tahu kalau Nadine kecewa dengan jawabannya. Perempuan itu cemburut sambil menatap sedih Joe. Nadine tahu kalau Joe baik, tapi banyak yang bilang sikapnya kepada perempuan lain kadang suka tidak ramah. Kalau Nadine sih menyebutnya lelaki dingin.

Sekalinya Nadine melihat Joe bersikap hangat dan penuh senyuman pada perempuan adalah Tante Arini dan Faranisa, yang merupakan sepupu Joe. Selebihnya tidak pernah ada senyuman dari lelaki itu untuk perempuan lain, meski rekan kerja.

"Oh iya, Joe." Nadine masih berusaha untuk mengajak bicara Joe. Mereka memang sudah lama menjadi rekan host tapi tetap saja tidak membuat Nadine bisa dekat sama Joe, "Kalau gak salah Sabtu depan yayasannya Tante Arini mau ada acara amal. Kamu bakal datang?"

Joe mendongak menatap cermin di hadapannya. Joe juga baru ingat kalau minggu depan ada acara amal dari keluarga Bundanya. Arini Gema Aditama merupakan pemilik dari yayasan Aditama yang bergerak dibidang kesehatan dan sosial, yang didirikan oleh Restu Salim Aditama.

"Gak."

Joe sering diminta oleh Arini untuk datang ke acara amal tersebut, mengingat dirinya yang akan jadi penerus. Karena Joe yang berprofesi sebagai dokter dan bekerja di Rumah Sakit Harapan Kasih, milik keluarga sang Bunda.