Bab 21

48 8 0
                                    

Joe memandangi gedung-gedung tinggi di depan sana yang hampir menembus langit. Begitu sampai IBS, Joe mendapat chat dari Andra yang bilang meeting dengan seluruh kru Ayo Indonesia Sehat ditunda. Joe yang sudah terlanjur di IBS memilih pergi ke rooftop untuk menenangkan diri sambil merokok.

Saat akan menyalakan rokok yang kedua, Joe mendengar suara pintu rooftop yang dibuka sangat kencang. Joe yang berdiri membelakangi gazebo membalikkan badan untuk melihat siapa orang tidak tahu diri yang seenaknya buka pintu kencang sekali.

Betapa terkejutnya Joe melihat orang yang berdiri di dekat tembok pembatas gedung adalah Alissa dan Garash. Joe menautkan alis heran. Jangan bilang Garash baru mau kasih tahu alasannya sekaran.

Alissa benar-benar ingin menyelesaikan semuanya hari ini. Mungkinkah Tuhan juga merencanakan Joe untuk datang kemari agar melihat dan mendengarkan secara langsung mengenai apa yang akan Alissa dan Garash bicarakan. Karena bisa jadi ini merupakan tanda untuk langkah Joe kedepannya mendekati Alissa.

Joe memeriksa sekitar. Tidak ada karyawan maupun kru IBS di rooftop saat ini. Hanya mereka bertiga. Joe tahu kalau perbuatan mengintip dan menguping itu tidak baik, tapi cara inilah yang bisa Joe lakukan untuk mengetahui yang akan dibicarakan oleh Alissa dan Garash.

"Jadi, apa yang mau lo omongin?"

Tanpa perlu mendekat Joe bisa mendengar suara Alissa karena suasana di sini sepi. Sama seperti beberapa jam lalu, ketika berbicara dengan Garash nada bicara Alissa akan terdengar marah dan tidak suka. Begitupun raut wajahnya yang sinis penuh kebencian.

"Cepatlah, Rash. Kita gak punya banyak waktu."

Sebenarnya, Alissa sudah bertekad untuk berhenti menunggu dan mengharapkan Garash yang tidak menghubunginya selama dua tahun. Bahkan, ia tengah berusaha perlahan-lahan melupakan Garash dan memulai hidup baru dengan membuka perasaan pada lelaki lain. Sebenarnya, Alissa tengah mengharapkan Joe.

Kini, Garash yang tiba-tiba muncul sebagai kru IBS dan menjadi kreatif di Ayo Indonesia Sehat membuat Alissa menghadapi kebimbangan. Apalagi Garash tiba-tiba ingin menjelaskan alasannya tidak menghubungi selama dua tahun.

Alissa senang karena memang sudah seharusnya Garash mengatakan secepat mungkin, tapi ia juga takut kalau alasan yang diberikan Garash akan membuatnya semakin bertekad untuk melupakan lelaki itu.

Sementara itu, Joe memperhatikan Alissa dan Garash yang ada di depan sana. Perasaannya jadi cemas. Terlebih melihat Garash yang masih diam membuat Joe penasaran tapi sebal juga.

"Kalau lo belum siap buat ngomonginnya sekarang bisa lain waktu aja. Pas lo sudah siap."

Joe menghela nafas panjang. Sejujurnya ia ingin tahu apa yang akan dikatakan Garash pada Alissa, tapi mungkin saat ini bukanlah waktu yang tepat. Karena mengungkapkan isi hati tidaklah semudah itu.

Saat Joe akan pergi, sementara Alissa hendak membalikkan badan untuk pergi, Garash bersuara memanggil nama Alissa dan minta maaf. Suara lelaki itu terdengar sangat putus asa.

"Alissa, maafin gue."

Joe dan Alissa sama-sama memutar badan mengarah pada Garash. Alissa menatap heran lelaki itu. Sementara Joe menatap datar penuh keingintahuan mengenai yang dikatakan oleh Garash.

"Karena gak pernah hubungin lo selama dua tahun ini," ucap Garash sambil menatap Alissa dihadapannya, "Sejujurnya gue gak mau kasih tahu alasannya. Karena takut itu bakal jadi alasan yang gak pernah bisa lo terima, tapi g—"

"Kasih tahu alasannya, Rash. Gue gak bisa tahu apa yang terjadi sama lo kalau gak dikasih tahu." Alissa memotong ucapan Garash tidak sabar ingin tahu yang sebenarnya, "Jangan lo rahasian buat kebaikan gue."

Love, MaybeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang