Chamber of Secret 2

352 24 1
                                    

"tidak ada yang tahu, bagaimana semua cerita bisa saling bersinambung"
-H.J.P

Nesa sedang duduk di sebuah bangku, pandangannya sedikit teralihkan saat melihat Harry sedang sedikit berseteru dengan beberapa anak berseragam Hijau.
"ada apa Harry?" sela Nesa sedikit.
"tak apa Nesa, hanya sedikit perseteruan. kami akan berlatih quidditch tapi lapangan akan digunakan katanya"

"huhuhuuu.. lihat bahkan sepasang kekasih ini saling melindungi" sela laki-laki beramput pirang platina.

kemudian datang 2 rekan asrama harry yang juga membela Harry. namun dengan cepat tangan Nesa ditarik oleh seseorang.
"Higgs? ada apa?" kaget nesa
"sebaiknya kau tak usah ikut dalam perselisihan mereka. mungkin Malfoy akan sedikit keterlaluan. Dan kau nantinya akan kena masalah Nesa"
"tapi Harry adalah kakakku Higgs"
ketika Nesa datang baru saja Draco mengucaapkan beberapa kalimat yang sangat 'sopan'

"ya asal kau tahu, tak semua bisa dibeli dengan uang malfoy" sela Nesa saat baru saja datang.

"seingatku aku tak meminta pendapatmu Snape. Dan ya orang dengan status darah tak jelas sepertimu tak pantas berbicara padaku seperti itu"
"kau dan Granger sama saja, MUDBLOOD KOTOR !!" tambahnya lagi

tiba-tiba Ron mengeluarkan tongkatnya seakan tahu, Draco juga mengeluarkan tongkatnya.

"iissshhh ayolah, lambat sekali para penyihir ini"
semua terjadi sepersekian detik

ketika Draco akan mengayunkan tongkat tiba-tiba tangan Nesa menyambar tangan Draco dan menguncinya dibagian belakang tubuh Draco. tubuh Draco yag jenjang tak membuat nesa kesusahan. sejujurnya inilah keahliannya. Berkelahi.

"lebih baik kau berfikir ribuan kali ketika akan mengganggu Harry ataupun temannya Malfoy"

"lepaskan tanganku !! dasar kau Darah lumpur Kotor !!"

Emosi Nesa kian menjadi sampai ada angin yang entah dari mana tiba-tiba menerpa sekitar.
Nesa tak melakukan apapun, tapi tubuh Draco mengerang kesakitan seakan ada kutukan kecil yang hinggap di tubuh Draco.

"Arnesa stop !!" ucap Harry.

kemudian Harry menarik tangan nesa dan membawanya pergi di ikuti kedua temannya.

"Arnesa dengar, aku tahu Malfoy memang jahat. tapi kau tidak boleh menyakitinya. Itu akan membuatmu dalam masalah"

"aku tidak suka dia mengganggu kau dan temanmu. bukankah seorang adik akan membela kakaknya?" lirih Nesa.
sejujurnya Nesa sedikit takut dengan ketegasan Harry.

"kurasa adikmu ini ada benarnya Harry, lagi pula-"
"Stop Mione, aku tak mau dia terkena masalah, diasramanya dia sendirian. tak ada yang membelanya disana nanti"

hening.
semua hanya saling pandang.

"aku minta maaf, aku hanya tidak mau kau kena masalah Arnesa. Lagi pula, kau membawa nama Professor Snape. ingat itu"

Nesa hanya tertunduk lesu sambil memainkan jemarinya. "kau bilang dia adikmu Harry ? jadi bisakah dia menjadi adikku juga?" celetuk Ron sambil sedikit menunduk melihat Nesa yang lebih kecil darinya. mereka tertawa lepas. Bahagia.

-------
Nesa berjalan Mengelilingi Lorong bersama Harry, Hermione dan Ron. Mereka bermaksud mengantarkan Nesa ke jalan menuju Asrama Slytherin. ya Harry tahu Nesa sangat payah untuk mengingat jalan.

"kalian dengar?" ucap Harry tiba-tiba
"kami tak dengar apapun harry. mungkin kau sudah lelah"

"Tidak, aku juga Mendengarnya. seseorang yang terdengar ingin membunuh"
"it's not funny Harry, Nesa " tegas Ron

SERENDIPITY [Draco Malfoy]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang