W A R N I N G
Nanti kedepannya bakal banyak kayak timeline harusnya nggak gini tapi aku buat gini. Harusnya nggak terjadi tapi terjadi.Happy Reading :)
--0--
"maaf karena membuatmu bingung, tapi sungguh untuk yang lalu aku tidak pernah berbohong" -Draco Malfoy
Nesa membereskan barang-barangnya dari koper, dia juga sudah siap dengan seragamnya untum makan malam. Seharusnya barang itu sudah dibereskan sejak 3 hari lalu, Nesa terlalu malas. Hatinya masih kacau sejak keprgian Terence, ditambah lagi Andrew yang sampai sekarang belum ada kabar. Entah perasaannya atau memang teman-teman Slytherin nya menjauhinya bahkan juga Daphne.
"Eum Daph, apa aku boleh pinjam buku ramuanmu ?" Tanya Nesa sekedar basa basi, tapi gadis blonde itu hanya diam.
"Daph.. Ayo kita ke Aula" ucap Gadis berambut hitam legam dari arah pintu kamar.
"Hai Astoria, bagaimana liburanmu?" lagi lagi Nesa mencoba untuk memecah jarak,
"Brilliant !! Aku berlibur ke Prancis dengan keluargaku. Eummm, Nesa aku turut berduka tentang Terence. Kau pasti sangat terpukul" Ucap Astoria kemudian melangkah maju untuk memeluk Nesa. Baru sekitar 2 detik Daphne langsung memisah keduanya.
"jangan kau dekati dia Tori, dia pembawa sial!" ucap Daphne sangat ketus. Nesa heran mengapa semuanya terjadi dengan sangat tiba-tiba. Ada apa sebenarnya ??
Nesa memutuskan untuk keluar dan menuju Great Hall. Seseorang mernagkul pundak Nesa dan bergelayut disana.
"Kau baik saja Thena?" bisik Theo.
Nesa hanya menarik nafas sebagai jawaban dan menggeleng. Theo menggiringnya untuk duduk disebelahnya.
Nesa melirik kearah rekan Slytherin laiinya, bahkan anak asrama lain juga memandangnya dengan tatapan mengerikan. Beritanya sudah menyebar, berita tentang Nesa yang terlibat dengan kejadian di kementrian sehingga beberapa pelahap maut tertangkap, hingga berita bahwa Nesa yang membangkitkan Dark Lord saat turnamen semuanya menjadi terhubung dengan kematian Terence. Entah darimana asalnya, semua menganggap Nesa gadis terkutuk yang membawa sial. Bahkan Pansy dan Daphne percaya akan hal itu
Nesa melirik kearah kirinya, ada Draco disana. Sepertinya sedang membahas buku, dengan Astoria.
"kalian sedang membaca apa?" Tanya Nesa, tiba tiba Theo menepuk pundak Nesa kemudian menggeleng.
"oh kami sedang membaca tentang Radha Krishna, Draco yang memberikan buku ini. Katanya ini kisah yang bagus" jelas Astoria semangat.
"benarkah ? Tapi kisah mereka memilukan" Jawab nesa spontan.
"mereka ditak-" ucapan Nesa terhenti dengan hentakan Sendok dan Garpu dari Draco.
"tak bisakah kau berhenti membuat sesuatu menjadi suram Mudblood?"
Deg !! Ini sangat diluar wajar. Sudah sangat tidak baik.
"Kau ada masalah apa Draco?" Tanya Nesa tak percaya.
Draco kemudian berdiri menggebrak meja, beberapa mata sampai menoleh kearah mereka "How dare you said my name Mudblood!!" Teriak Draco.
KAMU SEDANG MEMBACA
SERENDIPITY [Draco Malfoy]
Fanfiction"Sebuah kebetulan aku bertemu dengan semua hingga kebetulan itu membawaku dalam pelukanmu.. sampai akhir. peluklah aku" Nesa tak menyadari bahwa ia merupakan salah satu bagian penting dalam sekolah sihir yang bahkan tidak pernah ia mimpikan. "sadar...