Orde of Phoenix 4

83 10 0
                                    

"Aku bersumpah demi anak-anakku yang belum lahir, Aku melihat keindahan dunia pada matamu"-Arnesa

Sedikit, tidak ini sangat gila. Setelah mereka nekat untuk pergi ke London menggunakan Thestral kini mereka masuk entah dengan rencana yang bagaimana ke kementrian. Mereka menembus lorong-lorong yang terbentuk dari deretan rak yang menyimpan ribuan bola ramalan.

"Seharusnya Sirius ada disini. Aku yakin itu" Ucap Harry berusaha meyakinkan teman-temannya.

"dengarkan aku, perasaanku sangat buruk. Bisakah aku minta kalian untuk tidak meninggalkanku. Disini gelap" Lirih Nesa.

"ya, kau Benar Nesa. Aku juga sedikit khawatir" Ucap Gadis rambut pirang yang berdiri tepat dibelakang Nesa, Luna Lovegood.

"Harry ! ada namamu yang tertulis disini" Ucap Neville sembari menunjukkan sebuah bola ramalan kecil yang terdapat nama Harry, Tom Riddle dan The heirs of Gaunt.

'heirs of gaunt ? apa itu aku?' Batin Nesa

Tiba-tiba ada seorang laki-laki yang muncul dari kegelapan.

"Seharusnya kau bisa membedakan mana mimpi dan mana kenyataan Potter, kau hanya melihat apa yang Dark lord ingin lihat" Ucapnya, Nesa seperti pernah melihatnya tapi entah dimana.

"Lucius Malfoy" Bisik Hermione pada Nesa, ya kini dia paham. Dia pernah melihatnya saat piala dunia Quidditch dan saat kebangkitan Voldemort.

Lucius menjulurkan tangannya pada Harry "sekarang, berikan ramalan itu padaku"

Dengan perlahan Harry melangkah mundur dengan langkah sangat kecil. Nesa memegang pundak Harry. Dia harus melindungi Harry. "Jika kau melakukan sesuatu, aku akan menghancurkannya" Ucap Harry, dia merasakan ada aliran sihir yang mengalir pada tubuhnya, darahnya seakan mengalir lebih deras.

Seseorang muncul dari belakang Lucius, "hahahahah dia tahu caranya bermain, Bocah kecil. Potter"

"Bellatrix Lestrange" Ucap Neville tiba-tiba

"Neville longbottom right? bagaimana ayah dan ibumu?" Tanyanya dengan gigi yang masih berjejer seperti orang gila.

"lebih baik, karena dendamnya akan dibalas" Neville melangkah maju, tapi tangannya ditahan oleh Nesa dan Luna secara bersamaan. Nesa mengambil tongkatnya yang terselip dirambutnya kemudian mengacungkanya pada dua pelahap maut didepannya.

"Kalian orang menjijikan ! bahkan tuanmu saja tidak sanggup untuk datang dan mengambil ramalan itu !!" Ucap Nesa, langkahnya kemudian membawanya maju berada dipaling depan, entahlah dia merasa seperti ada dendam yang sangat besar, terutama pada wanita pelahapmaut itu.

"Bahkan ramalanpun tidak akan berguna untuk Voldemort" Ucap Nesa lagi

"aaa aku mengingatmu !! haruskah kubuat kau menjadi ketakutan padaku dasar kau darah penghianat !!!" Teriak Bellatrix pada Nesa, Harry yang tahu pasti bahwa Nesa akan ketakutan dengan bentakan langsung menariknya mundur, tapi gagal.

"Apa maksudmu? kita bahkan tidak pernah bertemu perempuan gila!" Ucap Nesa lagi sambil terus mengacungkan tongkatnya, Mata hazelnya kini berubah menjadi merah sedikit pekat, dengan cepat Nesa ditarik oleh Hermione dan Harry menggantikan posisi Nesa berada di garda terdepan.

SERENDIPITY [Draco Malfoy]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang