"Mata laki-laki dan perasaan perempuan. Keduanya sama-sama menyebalkan"-Arnesa S.S
Suasana Great Hall sangat ramai, baru saja Dumbledore mempersilahkan murid-murid dari Beauxbatons dan Durmstrang untuk masuk. Sungguh mereka sangat memanjakn mata murid Hogwarts yang sudah bosan dengan mahluk-mahluk random di dalamnya.
"lihatlah Nesa murid dari Durmstrang sangat berwibawa dan keren" bisik Pansy sambil menunjuk kearah salah satu murid Durmstrang itu."Andrew? what ? berminggu-minggu aku bekerja bersama dia, dan dia ternyata seorang penyihir?" celetuk Nesa.
"ada apa Nesa, apa kau kenal?" Tanya Pansy. "ya pans, dia rekan kerjaku liburan kemarin saat aku bekerja paruh waktu di dunia Muggle"
"dan kau tidak tahu kalau dia seorang penyihir? kau keterlaluan Nesa, sangat Apatis" cecar Theo.
"ayolah Guys aku bahkan tak menaruh curiga sedikitpun. Dia orang yang sangat asik" ucap Nesa sambil mengedipkan satu mata dan membuat anak-anak Slytherin didekatnya tertawa. Sosok laki-laki yang dibicarakan tiba-tiba mendekati Nesa dan meraih tangannya seolah mengajaknya ke lantai Dansa. Diciumnya tangan Nesa kemudian masih menunduk menunggu Respon Nesa. Kini laki-laki bersurai coklat itu menggandeng gadis bersurai Silver menuju ujung Great Hall. Sedikit dipegangnya pinggang gadis itu kemudian berputar dibawah lengannya hingga menjatuhkannya dengan indah dilengannya kembali diakhiri dengan sebuah ciuman mendarat di punggung tangan Nesa dan disusul di pipinya. Semua mata bersorak, dan terlihat ada beberapa tatapan iri.
'bagaimana mungkin Muggle seperti dia mengenal anak Durmstrang?'
'God, aku iri sekali dengan Pria itu'
'cih, bahkan diam-diam dia memang mengencani banyak pria'
'mungkin setelah ini dia akan putus dari Potter'
"ternyata kau masih bisa menari dengan hebat walau dibalut jubah Sihir Arnes"
"kau masih penari hebat walaupun dalam balutan jubahmu" bisik Andrew lagi sambil mecium pipi Nesa dan kemudian menggandeng Nesa ke Meja Slytherin dan duduk disana.
-----------
-----Flashback
"Kenapa kau melihat Tv sampai sebegitunya? kau tak pernah melihat Tv And?" Tanya Nesa.
"Bukan, aku hanya kagum saja bagaimana teknologi sekarang ini" jawab Andrew sambil mengikat Approne nya dan menaikkan kursi resto. Nesa tertawa mendengar ucapan Andrew "kau selama ini hidup dimana huh? apa tak ada teknologi di tempat asalmu?" timpa Nesa sambil masih tertawa.
"Diam lah Arnes, kau sendiri dari kerajaan mana sampai kemana-mana memakai tusuk konde seperti itu" balas Andrew. Tib-tiba acara Tv berubah menjadi acara Musik. Alunan lagu dimainkan, tiba-tiba Andrew meletakkan kemoceng ditangannya dan mengulurkan tangan pada Nesa lalu menunduk. "aku tak tahu banyak teknologi, tapi aku ahli dalam hal ini"
"Baik Mr Max, dengan Senang hati" Nesa sedikit menunduk dan menyambut tangan Andrew, mereka berdansa di tengah heningnya Resto menjelang Sore. Sinar matahari mulai meredup sampai akhirnya musik berhenti dan hening. Jarak antara wajah mereka sangat pendek.
"terpesona huh?" ledek Nesa yang kemudian Andrew melepaskan tangannya dari tubuh Nesa. "hahahaha, kau harusnya melihat ekspresimu and. Kau sangat lucu saat salah tingkah"

KAMU SEDANG MEMBACA
SERENDIPITY [Draco Malfoy]
Fanfiction"Sebuah kebetulan aku bertemu dengan semua hingga kebetulan itu membawaku dalam pelukanmu.. sampai akhir. peluklah aku" Nesa tak menyadari bahwa ia merupakan salah satu bagian penting dalam sekolah sihir yang bahkan tidak pernah ia mimpikan. "sadar...