Prisoner of Azkaban 1

230 16 0
                                    

"sudah menjadi Hobbyku untuk mengganggumu Muggle, tapi tidak dengan yang lain" -Draco Lucius Malfoy

Suasana Great Hall sbenarnya cukup Normal, semua berkumpul seperti tahun-tahun sebelumnya.
"oh Mione, kurassa Dad akan membunuhku. lihat tatapannya" ucap Nesa yang sudah tidak sanggup melihat kearah Snape yang memandangnya seakan ingin memakannya.
"Relax Girl, lagi pula bukannya kau pemberani ? sudahlah, pergi ke Meja ularmu"
"Sial, ternyata ada yag lebih menakutkan" yang dibalas tatapan Hermione sambil mengernyitkan dahinya.
"kembali ke sarang ular contohnya. wish me Luck Mione" ucap Nesa sembari berjala menuju meja Slytherin yang nampak nya masih kosong. Hermione hanya tertawa kecil melihat tingkah temannya itu.

Semua mata memandang Nesa, gadis itu berubah banyak hanya tinggi badannya saja sepertinya yang tidak berubah.

'Mudblood itu cantik'
'kurasa Princess Slytherin sudah bertahta'
'dia Queen bukan Princess'
'kurasa dia Veela atau bahkan Bidadari di dunia Muggle'

--
"selamat datang di tahun ajaran baru Hogwarts!" Seru Dumbledore selaku kepala sekolah
"sekarang aku ingin mengatakan beberapa hal, sebelum kita semua terlalu sibuk dengn pesta makan kita. First, aku merasa senang menyambut Professor RJ Lupin yang dengan senang hati menyetujui unuk mengajar sebagai guru PTIH kalian. Good luck Professor"

"pantas dia tahu aku harus diberi coklat" lirih Nesa sambil tertawa kecil mengingat kebodohannya menghalau dementor di kereta tadi.
"kurasa berita yang ku dengar benar, kau pingsan di kereta. ya bukan hal baru karena memang fisikmu yang lemah" sahut laki-laki bermata abu kebiruan yang berada di seberang Meja Nesa. actually sedikit berjarak oleh anak Slytherin lain.
"ssuuussshhh, diamlah drake. jangan lupakan dakta bahwaa dia Slytherin" ucap Daphne.

Nesa lebih memilih tak perduli dan mendengarkkan lanjutan dari sambutan Kepala sekolahnya itu. ada beberapa informasi.
kabar baiknya sekarang Hagrid menjadi guru pemeliharaan satwa gaib, dan kabar buruknya sekarang sekolah dijaga ketat oleh Dementor. Mahluk yang mengerikan. membayangkan kejadian di kreta saja sudah membuat Nesa panas dingin.

"jadi bagaimana latihanmu Mud- Maksudku Nesa?" tanya Pansy
"good, aku udah mulai banyak tahu dengan dunia sihir"
Nesa tahu kalau Pansy terkadang masih menyebutnya darah lumpur, atau kotor. entahlah. setidaknya beberapa anak Slytherin sekarang tidak terlalu mengganggunya hanya beberapa saja yang masih merasa bahwa Muggle tak pantas di Slytherin

"aku tak percaya, kita tidak bertemu hanya sebentar, dan anak baru ini sudah besar. Sayangnya badannya tetap mini" bisik terence sambil menahan tawanya.
"diamlah terence, lebih baik kau fikirkan membelikan ikat rambut lagi"
Ikat rambut yang diberi terence terlihat hampir putus, entah seperti apa Nesa memakainya. "atau aku akan berubah menjadi adik tampanmu" ancam Nesa, ya Terence, Harry, Ron, Hermione bahkan teman Slytherinnya akan langsung protes kalau Nesa memotong rambutnya.
Hubungan Nesa dan terence semakin membaik layaknya kakak adik, mungkin karena terence tak punya saudara perempuan.

--------
Hari ini kelas ramalan dimulai, sebenarnya Nesa sudah muak dengan sesuatu yang berbau dengan ramalan. karena ketidak sengajaan nya yang sering melihat kilasan masa depan atau maasa lalu yang membuatnya terseret di dunia yang masih belum ia anggap nyata ini.

"diruangan ini kalian akan memiliki penglihatan----"

"hoaammm" secara spontan Nesa meletakkan kepalanya di meja. ia sekarang duduk di meja nya bersama Daphne dan Pansy. kemudian disebelahnya ada meja Harry dan Ron. ya kedua kakaknya itu tidak bisa memalingkan pandangannya dari anggota bungsu mereka

SERENDIPITY [Draco Malfoy]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang