Prisoner of Azkaban 2

221 14 0
                                    

Sekedar mengingatkan, kalau cerita yang ku tulis akan sedikit berbeda dari kisah asli di film atau buku. latar beakang tahunnya juga berbeda. HAPPY READING :)
--------------------------------

"Kau itu kuat, Lawan. Jangan menjadi Manja dan Lemah. Aku membutuhkanmu untuk yang kucintai"
-S.S

Nesa berjalan kearah Great Hall untuk makan malam, disampingnya ada Pansy dan Daphne yang entah bagaimana sekarang selalu mengekor pada Nesa. ada beberapa hantu juga yang datag ke Great Hall seolah-olah mereka sedang ikut beraktifitas. Nesa tertunduk lesu.

Baru melewati ambang pintu Great Hall, tiba-tiba nafas Nesa tercekat, tanpa persiapan apapun kini Nesa jatuh berlutut. pandangannya berputar mencari ayah angkat atau tiga kakak Gryffindornya. Tapi tampaknya dari Mereka belum ada yang datang. tangannya terus ia gunakan untuk memukul dadanya. keringatnya bercucur deras sampai kemejanya hampir basah.

"kau kenapa Nesa? Daph ada apa ini?" panik Pansy.
"aku juga tak tahu pans, kau carilah pertolongan atau panggil Harry. dia kan kakaknya. aku akan menjaganya disini"
semua mata yang ada di Great Hall melihat kepanikan Daphne, termasuk Terence yang langsung berlari menarik Draco yang tangannya sedang dibalut kain karena luka tadi (lebay sebenernya nggk luka parah kok si pirang).

"biar aku bantu gendong ke Hospital" ucap Terence yang tiba-tiba karena sadar kalau postur badannya cukup besar dan mampu untuk menggendong Nesa yang kecil. Ketiganya berlari panik menuju hospital Wing's.

'kenapa lagi kau Snape? apa sebegitu sakit?'

"madam, tolong. ada yang sakit" teriak Daphne.
"astaga, Miss Snape kenapa lagi dia?"
"aku tak tahu madam, badannya panas dan kesulitan bernafas"

Madam Pomfrey langsung melakukan tindakan, sampai Snape dan Dumbledore datang.
"oh tidak severus, tubuh anak ini semakin melemah. apa ada ramuan yang bisa kau buat agar mirip seperti obatnya?"
mereka Menatap Nesa yang sudah tak sadarkan diri
"maaf headmaster, aku blum berhasil membuatnya. untuk kalian berdua" ucap Snape sambil menunjuk Daphne dan Terence "silahkan kembali ke asrama, dan kau Mr Malfoy. karena kau ketua angkatanmu. kau bisa menjaga Miss Snape diisini"
"tapi prof-"
"atau kuambil poin asramamu karena ketidak mampuanmu menjaga sesama Slytherin?" ucap Snape memotong jawaban Draco.

"maaf severus, putrimu terluka dibagian tangannya. luka kecil tapi tak mau tertutup dan memar. kau tahu dia kenapa?" tanya madam Pomfrey.
"sepertinya itu luka saat dia jatuh bersamaku madam" tukas Draco.
"apa tak sebaiknya kita merawatnya di rumah sakit muggle untuk pengobatannya?" tanya dumbledore pada Snape. "aku rasa itu hanya akan mengurangi waktu kita untuk mempersiapkannya" tegas Snape.
"kau tahu betul professor, kutukan dan sakitnya saling beradu. Hanya disini kita bisa memantaunya" Tambah Snape lagi sambil berbisik pada Dumbledore.
dari ambang pintu Hospital Wing Harry datang dengan amarah yang tersulut. dia mengacungkan tongkatnya pada Snape hingga semuanya terkejut.

"aku tahu, aku tahu obat apa yang biasa kau berikan pada Arnesa. aku juga tahu latihan apa saja yang sudah kau jalani bersama Arnesa. Kau mau menjadikan adikku sebagai pecandu huhh?? Kau memanfaatkan dan menekannya terlalu keras !!" teriak Harry.
"apa-apaan kau Potter, kau berani menodong Professor sekaligus ayah baptisku dengan tongkatmu?" ucap Draco yang juga kini mengacungkan tongkatnya Pada Harry.

SERENDIPITY [Draco Malfoy]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang