28. Masalah lagi

51 27 0
                                    

Dilarang keras untuk plagiat !! Kalau pengen plagiat. Sepertinya salah lapak. Penulis masih amatir.

Warning⚠️ Berani plagiat berati berani tanggung resikonya nanti di akhirat. Penulis tidak ridho !

***

Flashback On

Waktu itu Dafi bersama Gus Hisyam datang ke Jakarta Selatan untuk memantau kampus Universitas Islam Negeri Hasanuddin, sesuai permintaan Kyai Hasan. Dafi menurut saja, toh dengan begini ia bisa mengunjungi rumahnya.

Setelah menaruh barang bawaan dari pesantren. Malam ini, Dafi dan Gus Hisyam memutuskan untuk menginap di rumah Dafi, karena jarak dari rumahnya ke kampus lumayan dekat. Baru, esoknya mereka langsung tancap ke kampus.

"Assalamu'alaikum. Maaf Gus nunggu lama yah."

"Wa'alaikumussalam. Gapapa Pak."

"Oh iya Pak perkenalkan ini teman saya. Namanya Dafi." Tepuk Gus Hisyam pada bahu kiri Dafi.

"Dafi."

"Yanuar." Pak Yanuar selalu rektor membalas jabatan tangan Dafi.

"Maksud kedatangan kami kemari karena dapat amanah dari Abi Saya untuk mengecek perkembangan kampus."

"Iya Gus. Ehm tumben Kyai Hasan belakangan ini tidak ke sini? Biasanya beliau sendiri loh yang pantau keadaan kampus."

"Abi sedang sakit jadi gak bisa perjalanan jauh Pak. Umurnya juga sudah sepuh."

"Iya juga, titip salam buat beliau semoga cepat sembuh yah Gus."

"Aamiin Pak."

"Jadi perihal kampus, belakangan ini lumayan banyak dosen yang pensiun Gus. Sedangkan, kendala lainnya, dosen lebih beralih mengajar ke PTN. Untuk dosen yang pensiun, kami masih dalam proses perekrutan belum ada yang pas. Terutama fakultas ilmu budaya, yang menjadi kendala yaitu prodi sastra arab. Di sini jarang sekali lulusan bahasa arab. Baru kemarin, kami ingin menghubungi pihak pesantren ternyata Gus sudah datang ke sini."

"Kalau saya pribadi sebetulnya tidak keberatan jika harus mengajar Pak. Tapi gimana keadaan pesantren jika saya tinggal? Sementara selama abi sakit, saya yang diamanahi untuk mengambil alih kepengurusan pesantren. Jika bolak-balik ke sana kemari yang ada waktunya habis untuk perjalanan."

"Iya ya Gus. Nanti coba saya pikirkan kembali bagaimana enaknya."

Setelah cukup lama diam, akhirnya selintas ide muncul di benak Gus Hisyam.

"Atau gini saja pak. Biar teman saya yang mengajar sastra Arab di sini. Kalau tentang bahasa Arab In Syaa Allah dia ahlinya karena bertahun-tahun telah mengabdi di pesantren. Dia juga kebetulan lulusan S1 ekonomi."

"Alhamdulillah. Kalau Pak Dafi mau, nanti saya coba bicarakan dengan pihak dekan. Nggak hanya di prodi sastra Arab saja, nanti Pak Dafi bisa double job untuk mengajar di Fakultas ekonomi. Bagaimana Pak?"

"In Syaa Allah saya mau." Berbeda dari tahun lalu yangenolak tausiyah. Sekarang dalam hidup Dafi hanya ingin mengabdi pada agamanya.

Flashback Off

Sampai sekarang Dafi tidak menyangka bisa menginjakkan kaki di kampus. Bukan lagi menjadi mahasiswa tetapi menjadi dosen di usianya yng cukup belia.

Ditemani Gua Hisyam, ia menuju ke ruang Kaprodi. Berjalan bertiga namun berpisah di tengah jalan karena Gus Hisyam harus berpamitan pada dosen lain. Hari ini jadwalnya pulang ke pesantren.

Aku Ingin Move On [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang