Dilarang keras untuk plagiat !! Kalau pengen plagiat. Sepertinya salah lapak. Penulis masih amatir.
Warning⚠️ Berani plagiat berati berani tanggung resikonya nanti di akhirat. Penulis tidak ridho !
***
Sibuk membaca rincian aksara di diarynya, Alesha sampai tidak sadar dengan kehadiran Dafi di belakangnya. Dia baru 'ngeh' saat merasakan lingkaran tangan mengapit perutnya. Kaget, Alesha segera membalikkan badannya menatap Dafi.
"Nulis apa?" Tatap Dafi lembut seraya menyelipkan anak rambut Alesha yang sedikit berantakan.
Turut membalas senyuman Dafi, Alesha menggeleng. "Gak nulis kok. Cuma baca-baca buku diary. Ternyata lucu juga isinya. Gak nyangka dulu aku se random itu." Jawab Alesha sedikit terkekeh.
Seakan tertular, Dafi ikut tertawa. "Baru nyadar heh?"
Alesha mengendikkan bahunya. "Nyadar sih iya. Tapi gatau lah bawaan dari orok mungkin."
Dafi sedikit penasaran. "Emang isinya apa? Boleh aku lihat?" Ceplosnya asal. Namun tak menyangka jika langsung disetujui oleh Alesha.
"Boleh, tapi janji gak boleh marah-marah."
"Iya iya janji."
Baru lembar pertama, Dafi sudah menahan tawa. Takut jika Alesha marah jika ketahuan dia menertawai tulisan randomnya. Keterusan, Dafi terus membalik lembar halaman. Sampai tiba di tulisan yang benar-benar membuatnya tidak bisa lagi menahan tawa. Tawanya meledak begitu saja, membuat Alesha menatap keheranan.
"Kenapa ketawa?"
'Menikah sama cogan, matco, sholeh.' Sekiranya itu yang ditulis di daftar list impian Alesha.
"Ini benaran?" Tunjuk Dafi memiringkan kertasnya ke arah Alesha.
"Ya bener." Alesha membacanya biasa saja. Emang ada yang aneh?
Senyum Dafi merekah penuh percaya diri. "Wah berati keturutan dong kamu. Bukankah suamimu ini jauh diluar ekspetasi hm?"
Alesha mendesis membuang muka asal. "Dih, narsis."
"Ya emang faktanya gitu. Kalo gak ganteng mana mungkin cewek-cewek pada nempel kayak perangko. Apalagi janda pirang, duh asli godaan banget sih."
Mendengar itu, sontak Alesha menatapnya murka. "Wah, bener-bener sih kamu By. Masa habis renggut keperawanan aku. Sekarang mau selingkuh?"
Dafi terpingkal-pingkal. "Canda sayang. Ya Allah serius banget. Lagian lihat punya kamu aja aku udah puas."
"Emang aku punya apa?" Tanya Alesha mengerutkan Dahinya.
"Pikir sendirilah. Hayo punya apa hayo." Melihat kepolosan Alesha, Dafi semakin gencar menggodanya.
"Ck males mikir. Lagi lemot."
Four Dream ALESHA (WANITA TERUCUL SEPANJANG MASA) 🌚
- Pergi ke mekkah bareng suami
- Pergi swiss bareng suami
- Nerbitin buku
- Punya baby ucul"Sayang kamu belum pernah umroh? Atau Haji?" Tanya Dafi dengan pandangan tak lepas dari kertas yang dipegang.
Alesha merotasi kan matanya menatap suaminya. "Belum, tapi In Syaa Allah segera. Aamiin. Bukankah omongan adalah doa?"
"Bener, pinter banget sih." Sahut Dafi mencubit pipi Alesha gemas.
"Emang pinter wlee. Produknya bunda bilqis sama ayah wisnu gituloh."
"Iya deh iya aku ngalah. Terus yang kedua. Kenapa harus swiss? Kan ada negara lain."
Alesha mendamparkan tubuhnya terlentang di atas kasur. Oke, saatnya halu. "Karena swiss itu surga dunia. Aku pernah search, pemandangannya pas turun salju. Duh bagus banget. Asli pengen cepet-cepet ke sana."
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Ingin Move On [END]
Teen Fiction⚠️ Siap-siap cerita ini mengandung bawang. Harap baca urut, biar paham alurnya !! Baca sampai tuntas. Sampai kalian nemuin part terindah yang bikin gagal move on😍 **** Jika aku tahu, kebahagiaan ini hanya sebatas singgah. Maka, lebih baik aku tidak...