Masih ingat, kala itu kita cuma orang asing yang saling bertemu karena punya teman yang sama. Jadi sederhananya gini, aku (Alesha Ravelina Putri) dan dia (Gavin Syahreza) berteman baik dengan Vani (Vania Clarissta). Dari pertemanan inilah akhirnya kami bertemu. Untuk sekedar nyantai dan ngafe layaknya remaja yang merayakan weekend.
Namun, siapa sangka dari pertemuan yang singkat itu. Ternyata awal dari permasalahan. Di mana, aku salah mengartikan rasa cinta dengan rasa nyaman.(Cafe)
Rasanya terlalu bersemangat, kini Aku dan Vani sudah sampai di cafe tempat kita Dan Gavin janjian."Sha pinjem ponsel lo dong. Ponsel gue kayaknya mau sekarat nih wkwk. Lupa gabawa charger. Mumpung Gavin belum dateng, biar sekalian gue minta bawain." Rengek Vani dengan wajah badmood.
"Ck nih. Kebiasaan lo yah. Bawa hp gak dicharger dulu." Dumel Alesha sembari memberikan ponsel hello kitty nya.
"Dih, lebih seringan lo kali." Timpal Vani
Dengan lihai, Vani mencoba mengotak-atik ponsel milik Alesha. Setelah ia amati seperkian menit. Mencari nomer bertuliskan Gavin ternyata nihil. Hasilnya tidak ada.
"Eh lo nggak nyimpen nomernya Gavin?" Tanya Vani sambil mengernyitkan nahi. Pasalnya, sudah seminggu ini mereka bertiga berbalas-balasan chat lewat grup whatsapp.
"Enggak, kenapa emang?" Ujar Alesha dengan tampang polosnya.
"Huh kenapa nggak ngomong daritadi sih. Capek tau nyariin." Jawab Vani kesal.
"Ya makanya punya mulut tanya mbak vania yang imut. Siniin hp nya. Kan lo bisa nyari di grup. Orang cuma 3 doang. Ribet amat. Lama-lama gue jitak pala lo baru tahu rasa." Ucap Alesha dengan jurus andalannya ketika marah.
"Yaelah PMS yah neng. Marah-marah mulu. Kasihan ntar suami lo. Semoga aja nggak ikutan darah tinggi Haha." Jawab Vani sambil terkekeh. Rasanya ia tak tahan jika sehari saja tak menjuliti sahabatnya.
Berdering...
"Halo, Alesha? Iya ini gue bentar lagi otw." Suara dari seberang telfon. Yang tak lain adalah Gavin.
"Ini gue Vani. Mintol bawain charger pliss. Ponsel gue mau sekarat." Balas Vani dengan suara memelas.
"Nyusahin aja sih lo." Sengaja Gavin dengan nada usilnya.
"Yaudah nggak jad--" Kayaknya terlalu dekat Alesha tidak baik untuk kejiwaan Vani. Ia dengan pembawaan agak kalem. Garis bawahi, bukan kalem tapi "agak". Kini ikut sensian juga.
"Iya - iya gue bawain. Jangan ngambek. Kayak anak TK aja lo."
Tut tut tut...
Hampir 15 menit, Gavin tak kunjung menampakkan batang hidungnya. Sepertinya sekarang keadaannya terbalik. Biasanya kalo cewek bilang "otw" pasti ada embel-embel ritual lainnya. Sekarang, posisinya ini cowok. Alesha dan Vani menggerutu kesal. Bagaimana tidak? Vani dengan ponsel tergeletak tak berdaya. Sedangkan, Alesha yang terus menguap karena begadang semalaman nonton drakor. Tapi, walaupun nggak ngedrakor. Alesha emang dasarannya anaknya pelor. Punggungnya yang letoy tidak bisa berlama-lama duduk. Padahal itu semua cuma alibinya. Apalagi ditambah kanan kiri angin semriwing.
"Halo Haha." Sapa seseorang dengan satu orang temannya di depan meja Alesha dan Vani.
"Lama amat sih lo. Rumah sana sini aja lama beutt. Lo naik sepeda apa odong-odong?" Tukas Vani sambil melotot tajam.
"Biasalah panggilan alam. Eh, lo udah pesen belom?" Tanya Gavin.
"Lah ini apa Om Gavin." Tunjuk Vani pada piring yang kosong dan gelas yang isinya sudah habis tak bersisa.
"Hahaa rakus amat mbak."
Akhirnya Gavin berjalan memesan makanan seorang diri. Sedangkan, 1 orang temannya bernama Gio masih stay di kursi. Mereka saling sapa dan sedikit berbasa-basi. Ternyata Vani, Gavin, dan Gio dulunya satu SMP. Namun, Vani tak begitu mengenal Gio. Pantas saja wajahnya tak begitu asing.
Ngobrol singkat mereka akhirnya terhenti. Saat si Gavin kembali dengan membawa begitu banyak cemilan. Jangan tanyakan, kenapa di sini tidak ada waiters? Karena ini cuma kafe kecil. Ya sengaja lah, mereka pilih. Gak terlalu ramai. Yang penting ada wifi. Yes, fasilitas favoritnya anak muda.
***
Jangan lupa vote & Komen gaiss🤗
Harap baca urut yhak. Biar paham alurnya!!
Bye bye🖐 sampai ketemu di next part. Yang pastinya makin seruuu
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Ingin Move On [END]
Teen Fiction⚠️ Siap-siap cerita ini mengandung bawang. Harap baca urut, biar paham alurnya !! Baca sampai tuntas. Sampai kalian nemuin part terindah yang bikin gagal move on😍 **** Jika aku tahu, kebahagiaan ini hanya sebatas singgah. Maka, lebih baik aku tidak...