▪︎▪︎▪︎
"MINGGIR LO SEMUA MISKIN!!!"
Semua orang yang tengah berjalan di depan praktis memutar lehernya ke belakang hanya untuk menemukan sosok jangkung yang memakai crop top sexy mengepakan puluhan lembar uang berwarna merah dan biru ke hadapan wajahnya. Dia cantik, tentu. Namun saja kecantikannya terkadang membuat mereka tergelak lucu. Joy itu terbuat dari apa sih? Mengapa rasanya sulit sekali memvalidasi bahwa satu pemeran ini adalah sosok yang serius? Hidupnya betul-betul berjaya.
"Anying, duit siape coy?!" Moonbyul mengusak dua matanya mengikuti kepergian Joy yang lebih dulu masuk ke dalam sekre.
"BU KAHIM, IBU!!!" Jerit Joy datang-datang.
"APA JOY, APA?!" Balas Jennie yang tengah menyapukan lantai di dalam. Pundaknya sampai mengerut karena pekikan Joy membuat telinganya sedikit perih.
"Weits, abis mangkal dimana bos?" Lisa geleng-geleng kepala Lisa penampilan Joy hari ini.
"Congor!" Tunjuk Joy. "Tadi malem sih di belakang Braga lumayan rame."
"Bangke!" Wendy langsung mengumpat di belakangnya mendengar celetukan itu.
"Siapa yang mangkal euy?" Lucas menyengir lebar penuh antusias.
"Nyewa dong!" Yuta ikut-ikutan yang langsung digeplak Taeyong.
"MASIH PAGI BAHASAN UDAH MANGKAL-MANGKAL AJA ANYING! BUBUR DULU, BUBUR MINIMAL!" Pekik Jihyo di belakang. Benar-benar membawa mangkok bubur di tangannya.
"Mangkal kagak lu tadi malem?" Tanya Yeri yang sedang menguyah permen karet, kemudian balonnya ditusuk oleh Seulgi. "BALON AING!"
"Mangkal aing. Rame lah mayan, makanya lemah-letih---MONYET!" Jihyo mengusapi tengkuknya yang dipukul semena-mena dari belakang.
"Bagus, anak-anak gue ntar pada mangkal lagi ye. Lumayan nih duit."
Datang Dahyun. Tidak sama berbeda lenggak-lenggoknya seperti Joy barusan. Mengepakan uang seolah dia baru saja merampok atm dengan jumlah yang banyak. Perempuan dengan waist bag yang menyangklong di punggungnya itu memutar-mutar uang ke hadapan Jennie.
"Nang ning ning nang euuu..." ujarnya bernada dengan tangan bergerak random.
"Nang ning ning nang euuu..." Joy pula mengikutinya.
Dua manusia gila yang kesatuannya malah disetujui oleh Jennie--sebagai pemegang keuangan, adalah manusia yang cukup berani dari yang lainnya. Lisa sendiri sampai tak habis pikir bahwa Dahyun akan se-berani ini. Ternyata bukan hanya Joy yang perlu diawasi nantinya, melainkan antek-antek semacam Yeri, Dahyun, juga Yeri.
"Hahahaha! Anjir, temen gue kayaknya tertekan banget punya anak depart begini bentukannya." Rosè bersembunyi di balik punggung Sinbi sambil menepukinya.
"Udah capek bener dah gue ama manusiaan begini. Pagi-pagi bukannya sarapan, udah disuruh rapat aja." Sinbi mengusap wajahnya sendiri.
"WHAHAHAHAHA! JEN, SABAR JEN! EMANG AKHLAKNYA KECEMPLUNG DI SELOKAN DIA!" Jihyo yang sudah terduduk di atas sofa begitu khidmat menertawai Jennie sambil menggigit kerupuk.
"Duduk." Papar Jennie datar. "Mundur dulu ke belakang, mau gue sapuin."
"Siap! Ke belakang bro!" Taehyung buru-buru mendorong pundak Johnny dan Kun untuk membawanya maju ke penjuru sudut.
"Sapuin yang bersih ya asisten!" Tambah Dahyun sembari mengibaskan rambutnya ke belakang.
"Udah anying, udah! Bahaya inimah bisa dilempar sapu nanti waktu evaluasi!" Bisik Joy langsung menarik partner kerjanya itu duduk ke belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Himpunan | Jenlisa✔
Fanfiction(+) OT GEN3 "Mau nggak, membina hima bareng gue?" - Jennie. "Maunya membina rumah tangga bareng lo." - Lisa. ©️Kanayaruna, 2023 Notes: bacanya di rumah aja, bahaya kalau dibawa-bawa keluar. Bisa disangka orang gila.