"Pikiran yang kita miliki di masa depan,
Kita akan bisa melihatnya,
Sekarang kita saling mengenal satu sama lain."
▪︎▪︎▪︎
Di dalam kediaman para anggota himpunan, suara dari gentrengan wajan yang terjatuh ke bawah lantai menjadi penyempurna gaduh yang membuat Jennie memijat pelan pelipisnya. Ini masih terlalu pagi tetapi sedari kemarin mereka seolah punya energi lebih untuk berlomba-lomba siapa yang bangun lebih cepat. Sekitar jam 6 lebih 10 menit, dari ruang tengahnya suara Johnny dan Jackson sudah rusuh. Belum lagi di rumah sebelah terdengar samar-samar Haechan sudah membuat rekan-rekannya merengek.
"BANGUN CUY, BANGUN!!!"
"JENNIE KEPELESET WOY DI AER, BANGUN!!!"
"JENNIE KEGUGURAN WOY!!!"
"WOY BANGSAT!" Jennie praktis langsung melepas spatulanya dan berjalan cepat ke arah depan.
"HAHAHAHAHAHAHA!!!" Nayeon dan Wendy sampai tertawa meledak di sana.
"SIAPA YANG BILANG BARUSAN?!" Jennie berkacak pinggang di sana. Johnny dan Jackson praktis saling tunjuk.
Bugh!
Kemudian disusul sebuah gebrukan dari pintu ruangan. Keluar Joy dan Yeri dengan bantal yang Joy tenteng seperti preman hendak mengamuk. Namun, matanya masih sipit. Rambutnya juga acak-acakan seperti singa. Dia memukulkan guling itu pada pintu."BISA GAK GAUSAH BERISIK? AING LAGI MIMPI INDAH DIGENDONG LIMINHO!!" Pekik Joy sambil menghentakan sebelah kakinya kesal.
"GOBLOG SIA!" Yeri menunjuk Johnny. Detik selanjutnya langsung terjadi aksi pertumpahan darah di situ.
"YER, AMPUN YER HAHAHAHAHA!!" Johnny berusaha menghindar dari pukulan bantal itu, tapi Yeri terus menyerangnya.
Sedangkan Jennie dan Joy sudah menarik dua kuping Jackson. Dalam kegaduhan itu, sisa orang yang tadinya masih berada di kamar praktis langsung berhamburan. Tak lain seperti Lisa, Seulgi, Jeongyeon, Moonbyul, dan Sinbi. Lalu dari kamar serupa dengan Joy, ada Sana, Jihyo, dan Dahyun ikut keluar.
"APAAN SIH RAME-RAME BEGINI NYING? MASIH PAGI JUGA!!" Pekik Lisa sambil mengusak dua matanya. Sedangkan Seulgi kembali menyandarkan kepalanya ke pundak Lisa.
"Apaan sih Bu? Apaan ya Allah..." Sinbi menghembuskan napasnya jengah. Melihat kegaduhan ini.
"Ya Tuhan, ada apaan ini..." Tzuyu datang dengan Taehyung. Dua budak yang baru pulang dari warung terkejut melihat kegaduhan dari tengah ruangan.
"LO PADA YANG BERISIK YA!" Sampai telinga Jackson merah, barulah Jennie melepaskan. "UDAH SEKALIAN BANGUN AJA SEMUA! MAKAN DULU SINI! BANGUNIN JUGA ADEK-ADEKNYA!"
Jennie kembali pergi sambil menarik tangan Taehyung dan Tzuyu. Kegaduhan yang perlahan-lahan mulai meredup, sisanya yang masih mengantuk ada yang kembali masuk ke kamar. Sedangkan orang yang sudah tidak bisa tidur hanya bisa melamun kesal di ruang tengah.
"Monyet lu ya! Aing masih ngantuk padahal!" Tunjuk Sinbi pada Jackson yang masih mengaduh di atas kursi panjang.
"Idup kita semenjak masuk hima kagak tenang anying. Kemaren di mobil dikentutin. Sekarang digebrak. Berasa pendidikan militer anying!" Moonbyul mengusak rambutnya frustasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Himpunan | Jenlisa✔
Fiksi Penggemar(+) OT GEN3 "Mau nggak, membina hima bareng gue?" - Jennie. "Maunya membina rumah tangga bareng lo." - Lisa. ©️Kanayaruna, 2023 Notes: bacanya di rumah aja, bahaya kalau dibawa-bawa keluar. Bisa disangka orang gila.