#67. Everything Not Changes

935 128 5
                                    

▪︎▪︎▪︎

Hari-hari masih berlanjut. Namun, bila Lisa sadari lebih jauh, mungkin lelahnya mengurus mahasiswa ini sedang menimpa Seulgi besar-besaran. Entah siapa yang salah di sini, namun Lisa tidak pernah bermaksud dan menyangka bahwa gurauannya kemarin cukup mengganggu ketenangan hati wanita itu. Sehingga, untuk kali ini dia lebih memutuskan untuk diam, hanya meliriknya sedari jauh.

Sekarang, pukul 8 pagi, pengurus inti serempak mengelilingi berbagai kelas hanya untuk memperkenalkan dan mempromosikan organisasinya. Tepat ketika semua orang masuk, Lisa justru menahan langkahnya di luar, membuat Jennie langsung menoleh heran di pintu.

"Lo ngapain di situ?"

"Nggak ah, gue malu. Kemarin dah marah-marah, takutnya mereka malah gamau masuk kalau tau wakahimnya gua."

"HAHAHAHAHAHA!" Jennie spontan saja tertawa mendengar statementnya. Bahkan membuat murid di dalam ikut terheran-heran Jennie sedang berbicara dengan siapa di luar.

"Makanya, kalau emosi tuh tau kadar. Jangan maen dihajar aja!" Sambungnya sambil meredakan tawanya.

"Udah ah, sana lu masuk!"

"Apaan sih, cemen amat lu jadi wakil!"

"Jen, ih anjir!" Lisa merengek ketika Jennie menarik keras dan berakhir masuk ke dalam sana.

"Kenapa cuy?" Bisik Lucas.

"Temen lo nih, malu katanya." Balas Jennie.

"Jir, malu apaan cuy?" Taehyung menoleh bingung.

"Malu aing dah marah-marah." Jawab Lisa.

"Whahahaha! Sadar diri juga lu!" Joy sekonyong-konyong menjitaknya.

"Udah, udah." Jennie menggubrahkan. Setelah memposisikan para anggotanya masuk tepat ke dalam kelas, dia mulai membuka jalannya tujuan dengan salam terlebih dahulu.

"Halo, selamat pagi semuanya." Sapa Jennie terlebih dahulu.

"Selamat pagi..." jawab para mahasiswa baru.

"Sebelumnya, udah pada tau belum siapa aja nih yang baris di depan ini? Udah tau belum kita darimana?"

"Taunya yang itu, Teh." Salah seorang menunjuk tepat ke arah Lisa.

"Oh? Gue?" Lisa langsung terkesiap.

"Iya, Teteh itu yang marahnya nyeremin."

"Pfffftttt!" Yuta langsung menunduk di bahu Taeyong.

"Lisa... tanggung jawab..." Johnny mengompori.

"Hehehe..." Lisa menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Dari himpunan bukan, Teh?" Sahut yang lain.

"Betul!" Jennie langsung mengacungkan jempolnya. "Udah pada tau kan kahim-wakahimnya siapa? Biar Teteh perjelas lagi ya hari ini. Di sini, Teteh sebagai ketua himpunan, dan ini--orang yang kemarin marah-marah sama kalian itu wakil himpunan Teteh. Tapi tenang ya guys, sebenernya Teh Lisa ini nggak galak. Dia kemaren marah-marah itu karena sayang sama kalian. Kalau kalian sampai nggak lulus di masa orientasi kan sayang, masa mau keluar kampus? Kan udah bayar uang pembangunan ya."

"Oh... namanya Teh Lisa ya..." gumam mereka pelan.

Lisa rasanya udah pengen melebur di sini. Bener-bener nggak sanggup berdiri lama mana dipandangi semua orang--sekitar 26 mahasiswa.

"Boleh disimak dulu bentar ya, siapa tau nanti ada yang berminat untuk masuk himpunan." Jennie mengisyaratkan hening dalam sekali lirikan matanya.

"Teteh jelasin pakai bahasa santai aja ya. Mungkin, istilah organisasi ini nggak asing lagi. Apalagi kalian yang udah pernah jadi osis atau mpk sebelumnya di SMA, kalian pasti paham bagaimana kinerja selama di dalam organisasi. Namun, kelasnya di sini beda lagi. Di himpunan, kalian akan belajar lebih luas dengan pengalaman kerja yang lebih memumpuni untuk mempersiapkan kalian dalam menghadapi lapangan pekerjaan di luar sana. Selain mengasah kemampuan non akademik, himpunan juga jadi wadah dimana setiap kebutuhan kalian selama di kampus ini tercukupi. Karena, mahasiswa ke siapa lagi kalau bukan ke himpunan? Ke siapa lagi kalian kalau bukan ke kita dulu? Nggak akan mungkin ke jurusan lain, bukan? Tapi, Teteh kasih keterbukaan buat minusnya sekalian di sini. Kalau di himpunan ini kalian nggak akan pernah digaji. Kalian mau capek sampai sakit juga gaakan dapat bayaran. Yang bisa kita kasih hanya pengalaman dan kenangan. Okay... dan di sini, akang-teteh di sini adalah pengurus inti yang nantinya bakal menjelaskan satu per satu program kerja departemennya. Gaada yang ngobrol dulu ya, tolong didengerin."

Himpunan | Jenlisa✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang