#20. Sebuntal Cemburu yang Terselimuti

1.3K 158 7
                                    

▪︎▪︎▪︎

Lisa baru saja sampai 20 menit yang lalu. Dan dia sedang menyeduh popmie untuk meruntuhkan rasa lelah agar kuat dibawa bertugas sampai tengah malam. Harum shampo mint dari rambutnya yang masih membasah, yakni handuk kecil yang masih tersampirkan di pundak. Niatnya ingin mengoles muka dengan masker bengkoang, namun apa daya ketika suara ponselnya berdengung kencang.

Jennie is calling you...

Bola mata Lisa melotot sebentar. Hanya dua detik dan dia mendelik tak percaya. Sejak kapan blokiran itu terbuka lagi? Apa dia sedang salah sambung? Namun, Lisa biarkan hingga suaranya redup, panggilan itu kembali berlanjut.

Lisa melihat sebaris pesan yang Jennie tinggalkan ketika panggilan pertamanya tak terjawab.

Jennie
Angkat.

Namun Lisa malah berbalik ke arah pop mienya untuk dipindahkan ke arah meja belajar. Di sana, dia berpura-pura tuli dari panggilan. Yang dilakukannya menyeruput mie dan membuka modul bergilir. Membaca deret demi deret soal, namun untuk memikirkan jawabannya, yang terbesit di benak Lisa malah "angkat nggak ya, bales nggak ya," terkait panggilan yang sudah senyap di belakang.

Dan pada akhirnya, Lisa bergerak frustasi karena rasa penasarannya. Tertera banyak sekali pesan yang Jennie catat pada layarnya. Pada kewarasan yang bertanya-tanya, mengapa harus Lisa yang lakukan ini?

Jennie
Jemput gue di kampus.

Jennie
Kemana sih?

Jennie
Cepet.

Jennie
Jadi wakil gaada bantunya banget

Jennie
Buruan kesini!

Jennie
LISA

Satu helai emosinya berhasil tercabut. Lisa menarik ponsel yang semula di-charge itu dan berselencar dalam papan pipih penuh emosi.

L
Paan?
Ada tae tuh

Yang langsung dapat jawaban panas.

Jennie
Wakilnya dia atau elo?
Abis darimana sih lo?
Kerjaan banyak bukannya bantuin

L
Ngaca
Yg daritadi sama lo itu siapa?
Bilang tae, dia aja yg naik wakahim

Jennie
Gausah ngajak debat
Buruan

L
Ogah
Urusin aja sama dia

Jennie
LISA!

"APAAN SIH BANGSAT NGESELIN BANGET!" Umpat Lisa sambil membanting handuknya ke bawah lantai.

Kemudian dia berjalan ke depan lemari guna mengganti dengan celana yang lebih panjang. Sementara kaus oblongnya hanya dilengkapi hoodie kuning. Dia menyambar kunci motornya dan siap melanglang kota Bandung untuk menghapus amarah di sebundal kepalanya.

》》》》》▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎《《《《《

Alih-alih berbelok ke arah Setiabudi, Lisa menaikan motornya ke arah pasopati dan terus melaju lurus sampai mendapati tugu alun-alun menyala dengan kota Bandung yang selalu nyaman di malam hari. Dia memarkirkan motornya di jalan dalem kaum dan berjalan sepanjang trotoar itu sambil melihat toko-toko yang menjulang hebat di sisinya.

Para pedagang angkringan maupun asongan saling berpencar mencari target masing-masing. Lisa hampir lupa bahwa hari ini hari sabtu, yang mana para anak muda berbahagia saling berlomba romansa. Ini hanya di daerah alun-alun, tidak terbayang bila ia membelok pada Braga. Lisa akan menjadi korban atas malam minggu yang meriah.

Himpunan | Jenlisa✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang