Epilogue: I'm Happy

1.5K 161 2
                                    

▪︎▪︎▪︎

Pada suatu acara di hari yang cerah, semua orang yang berdiri dengan buku-buku yang membahagiakan di tangannya. Harum wangi masa depan yang cerah seakan membuka gerbangnya lebar-lebar pada hari itu. Hari dimana kelulusan angkatan 2018-2019 melakukan wisuda.

Toga yang mereka kenakan serempak terlihat begitu gagah. Kelakuannya ketika meraih ijazah memang beraneka ragam. Apalagi jangan ditanya bagaimana Hanbin dan Lucas, membuat para rekan-rekannya di belakang menunduk malu. Lisa dan Rosè sebagai rekan dekatnya saja sampai tak mau mendongak ketika seisi auditorium tertawa.

Pada saat tahap yudisium, pengumuman cumlaude dikuasai oleh nama Wendy dari jurusannya. Jennie? Keren, bahkan perempuan itu yang sudah banyak berharap darisana kenyataan mematahkannya. Ternyata, memang sesulit itu beradu skill di ranah perkampusan. Apalagi bila melawan Eunwoo, Wendy, Ten, dan masih banyak dari fakultas lainnya.

"Santai Jen, yang penting ipk lo tetep aman. Udahlah, kalau kerja juga bukan cumlaude yang menentukan. Tapi pengalaman dan keahlian." Saat itu, Wendy merangkulnya sambil membisiki begitu. Jennie tahu itu hanya berupa pola semangat, karena nyatanya ranking dan nilaipun cukup mempengaruhinya.

Jennie mungkin harus belajar bersyukur dengan apa yang terjadi hari ini. Di belakangnya, mungkin masih banyak orang yang tak beruntung. Seperti harus mengulang beberapa semester agar mencapai di titik ini.

Hiburan dan pertunjukan lainnya sedang berlangsung di depan. Semua wisudawan sudah boleh melakukan sesi foto atau keluar. Tapi, Jennie, Lisa, Seulgi, Wendy, Yeri, Joy, dan Rosè masih anteng duduk sejajar satu shaf di kursi.

"Keluar kagak? Ada Jisoo sama Irene tuh." Kata Yeri sambil menyodorkan ponselnya, memperlihatkan data chat grup yang sebenarnya di notif mereka-pun ada.

"Anying, Si Irene bawa suami kagak? Bisa modar lagi nih Si Ugi." Joy emang blak-blakan begini congornya.

"HAHAHAHAHA! Gi, santai ya Gi. Emang ini anak tadi gak sengaja gue kasih permen karet terus ketelen, jadi tenggorokannya begitu." Celetuk Rosé sembari mengusap-usap belakang kepalanya.

Seulgi hanya bisa memberikan senyum tipis yang pahitnya. "Udah biasa gua, udah biasa Chie."

"Kagak bawa suami lah pea, Kak Bogumnya kerja!"

"Terus die ngapa di sini?" Balas Seulgi pada Yeri.

"Ya mau liat elu!" Yang langsung disentil toganya oleh Yeri.

"Heleh, heleh, heleh, buruan dah keluar!" Wendy langsung bangkit mendahului, kemudian diikuti yang lainnya.

Di luar sana, para pengunjung wisudawan begitu marak walaupun langit sedang bersinar terik. Yang membawa pihak keluarga, kerabat, doi, atau mantan doi sekalian (seperti Seulgi). Lisa sih tinggal gandeng aja di pinggir, kagak perlu gimana-gimana.

Disaat Lisa langsung berhamburan masuk ke dalam pelukan Jisoo, Jennie tersenyum singkat di belakangnya untuk menepuk-nepuk punggung Lisa. Di sampingnya, ada Yeri dan Joy yang langsung memeluk Irene sama eratnya sama seperti yang Lisa lakukan pada Jisoo.

"Mau kerja dimana habis ini?" Tanya Jisoo sambil melonggarkan dekapan Lisa.

"Kantor lo enak kagak?"

"Namanya kerja, gaada yang enak. Tapi kalau buat circlenya ya... lumayan lah. Kenapa? Mau nyoba ke kantor gue?"

"Masukin Indofood aja nggak sih mereka? Gede loh gajinya." Irene menoleh ke samping.

"Gue pengen nyoba di bawah naungan BUMN plis, Jen mau nyoba lamar kesitu nggak? Temenin gue dong." Ujar Rosè.

Himpunan | Jenlisa✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang