Dan di sinilah Kusuma sekarang, di jalan dalam perjalanan pulang bersama Atsumu dan Osamu.
"A! Aku baru ingat!!-'
Masih tetap melangkahkan kaki mereka, Kusuma dan Osamu menatap Atsumu yang sedang mengeluarkan sesuatu dari saku celananya.
"Kore,"
Atsumu memberikan sebatang permen ke Kusuma. Walaupun bingung, Kusuma tetap menerimanya.
"Permen itu dari Kita-san! Dia juga berterima kasih padamu,"
"Kita-san?! Kenapa dia memberikan itu?!!" shock Osamu yang tak tau apa-apa.
"Saat tadi aku kembali dari kamar mandi, Kita-san ternyata juga ada di koridor yang sama. Kita-san bilang kebetulan sekali bertemu denganku. Kita-san memberiku permen itu dan bilang minta tolong untuk kasih permen itu ke Kusuma dan titip ucapan terima kasih darinya.
Aku yang sedang mencoba mencerna perkataannya itu, tiba-tiba dia langsung pamit dan pergi begitu saja! Huh, padahal aku juga ingin tau alasannya!"
"Ee~ aku rasa itu pasti berkaitan dengan yang kemarin!"
🌸
"Bagaimana hari pertama mu di Inarizaki, Kusuma? Itu sekolah yang bagus bukan?"
Setelah menelan makanannya, Kusuma menjawab, "un, bagus! Teman-temanku sangat interaktif dan komunikatif! Ketua kelasku sangat baik! Dia khawatir dan bertanya apakah aku kedinginan atau tidak! Dia selalu menjagaku! Ada juga beberapa teman yang tadi mengajakku ke kantin! Hari ini aku juga pergi ke rooftop sekolah! Sangat menyenangkan! Sekolahku sebelumnya tak ada rooftop! .."
'Jadi teringat.. huh jujur saja itu menggangu pikiranku..'
"Ah! Sejauh ini guru-gurunya pun sangat baik dan menarik! Guru-guru Inarizaki banyak mengajak murid-muridnya untuk berdiskusi, bukan hanya sekadar memberi materi dan tugas saja! Pelajaran ekonomi rumah tangga adalah jam pelajaran terakhirku hari ini. Sebelum pulang, kami diberi spoiler oleh guru ekonomi rumah tangga bahwa pertengahan Januari nanti kami akan praktik membuat roti! It makes me super excited! "
Flashback.
"Seperti yang sensei bilang sebelumnya, kita akan praktek membuat makanan pada pertengahan Januari tahun depan. Aku sempatkan kalian untuk memberi saran apa yang harus kita praktikkan nanti!"
"Aku menyarankan untuk membuat telur dadar!"
"TERLALU MUDAH!"
"Menghias bento saja, Choko sensei!"
"KALIAN INI ANAK SD ATAU ANAK SMA?"
"Hidangan lobster!"
"Kalian ingin mengikuti ajang master chef atau bagaimana? TERLALU SULIT UNTUK KALIAN!"
"Okonomiyaki sensei! Menurutku itu tidak sulit tapi tidak mudah!"
"Hanya satu jenis makanan? Nanti sensei akan membuat beberapa kelompok dalam kelas ini!"
Choko sensei menatap satu-satu muridnya. Ia ingin memilih satu orang yang terlihat lemas.
"Anak baru, apa pendapatmu?"
Yang disebut terkedip. Ia sedikit menegakkan lebih bahunya. Bagi dia yang gemar memasak, dipikir lagi ini merupakan kesempatan emas.
".. bagaimana jika kita membuat roti? Membuat roti merupakan hal yang termasuk relatif mudah dalam hal memasak. Juga, banyak jenis roti di dunia ini. Nanti tiap kelompok, akan diberi tantangan membuat satu jenis roti dari suatu negara. Dan negara-negara itu akan dipilih secara acak. Bagaimana?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Sumu, Samu, & Suma [BEING MIYA'S LITTLE SISTER]
Fiksi PenggemarKeluarganya merupakan keluarga harmonis yang selalu membuat orang lain merasa iri, tapi itu terjadi sebelum kejadian orang tua Kusuma Praharahisa yang bercerai saat ia menduduki kelas 1 SMP. Kusuma adalah anak tunggal yang setelah kejadian tersebut...