Bab 17

8.3K 621 15
                                    

Disclaimer!

Ada beberapa tindakan kekerasan yang tidak patut dicontoh, diambil baiknya dan dibuang buruknya ya guys.

Hope you enjoy it

Selamat membaca😊

---

Jadi gue harus selalu maksa lo dulu, harus sakitin lo dulu baru bisa dapet perhatian lo? Emang udah gak ada tempat buat gue sama sekali ya?"

Tatapan Kevin melembut, bahkan kilat amarahnya hilang dalam sekejap. Ia terlihat putus asa membuat Berlian bertanya-tanya dalam hati, apakah rautnya terlihat seperti ini saat ditolak oleh Arlo kemarin?

"Lo sok jual mahal sama gue? Tapi kenapa sama Arlo lo berubah jadi cewe murahan hah?" Kevin tiba-tiba melontarkan kalimat yang sama sekali tidak Berlian duga.

Awalnya, Berlian pikir ia bisa mengajak pria itu berteman setelah menjelaskan semuanya secara rinci seperti tadi, tapi nyatanya Kevin memanglah pria brengsek yang harus Berlian jauhi.

Plak!

Berlian menampar pipi kanan Kevin yang secara otomatis menyerap fokus seisi kelas untuk terarah kepada mereka. Rasa panas menjalar di pipi Kevin tapi pria itu tidak meringis kesakitan ataupun marah, pria itu malah terlihat menampilkan raut penyesalannya.

Menyesal? Sudah terlambat. Kevin sudah keterlaluan kali ini.

"Gak usah sok ikut campur sama urusan gue, gak usah sok peduli. Terserah kek gue mau jadi cewek murahan, itu gak ada urusannya sama lo. Dasar pengecut, ke gue aja lo berani bilang ini, kenapa sama Alicia lo kicep ha? Takut lo sama dia?"

"Dan gue ingetin sekali lagi, gue bukan cewek lemah yang bisa luluh karena wajah sok ganteng lo itu!"

Setelah selesai mengutarakan kekesalannya Berlian memasukkan buku pelajarannya ke dalam tas dan dengan gerakan cepat. Berlian menyambar tas ranselnya dan berlari keluar kelas sembari mengusap pipinya dengan sekali gerakan menggunakan punggung tangannya.

---

Sepertinya berita menyebar dengan cepat, terlalu fokus pada perdebatannya dengan Kevin, mereka berdua bahkan tidak sadar bahwa ada siswa yang melakukan siaran langsung dan mengunggahnya ke akun media social mereka. Dengan cepat berita itu menyebar dan secepat itu pula video itu sampai di tangan Alicia.

Alicia mengepalkan tangannya kuat-kuat saat menyaksikan video yang disodorkan oleh temannya itu, bagaimana Berlian dengan berani menampar Kevin bahkan menghina Kevin. Alicia tidak bisa membiarkan ini, ia harus member pelajaran kepada Berlian.

Seakan keuntungan benar-benar memihaknya kali ini, jarak belasan langkah didepannya, Alicia melihat Berlian tengah berjalan dengan tergesa-gesa kea rah gerbang luar sekolah.

Alicia tersenyum miring, "It's the time for party. Guys, ikut gue."

Kedua antek-antek Alicia, Katty dan Tessa saling melempar pandangan kemudian tersenyum senang.

"Let's go," sorak mereka berdua secara bersamaan.

Katty buru-buru berlari guna mempercepat langkahnya agar dapat mencegah Berlian keluar dari area sekolah, tepat di area parkiran, Katty berdiri di depan Berlian membuat langkah gadis itu tertahan.

"Hayoo, mau bolos ya lo?" ujar Katty sembari terus menghalangi akses jalan Berlian.

"Minggir," desis Berlian, sudah ingin mendorong bahu Katty agar menjauh dari pandangannya, tiba-tiba rambut Berlian dijambak dari arah belakang oleh Tessa membuat tubuh gadis itu terhuyung ke belakang dengan cepat.

Berlian merintih kesakitan sembari berusaha melakukan perlawanan dengan memegangi area kepalanya kala jambakan itu semakin kuat, rambut Berlian seolah dirontoki dengan paksa.

"Good job guys."

Sayup-sayup dalam kesakitan yang menerjangnya, Berlian dapat mendengar suara Alicia. Ternyata perbuatan gadis gila ini.

Katty dengan mudahnya menendang kaki depan Berlian membuat gadis itu meringis kesakitan, lutut Berlian menghampiri lantai semen parkiran dengan cepat. Berlian jatuh tersungkur.

Alicia melipat tangannya kemudian berjalan tepat di depan Berlian, kini seolah Berlian sedang bersungkur dan memohon kepada gadis itu. Jambakan dari Tessa masih terus dilakukan membuat Berlian tidak berdaya dalam melakukan perlawanan. Kekuatan mereka bertiga terlalu kuat.

"Siapa lo sebenarnya hah?" Tessa akhirnya bersuara, yang tadinya sibuk tertawa karena menikmati ringisan kesakitan Berlian berganti menjadi raut serius.

Berlian tertawa lemah, cenderung meremehkan, "Sepenasaran itukah kalian sama gue?" Tanya gadis itu.

Alicia menggeram kesal, ia tidak suka sikap sok berani Berlian. Bahkan dalam kondisi seperti itu, Berlian masih tidak menyebutkan kata maaf atau meminta pengampunan Alicia untuk berhenti.

Alicia berjongkok kemudian meraih dagu Berlian dengan tangannya, kuku tajam Alicia mendarapt pas di area pipi Berlian dan menekannya kuat-kuat disana membuat rasa panas dan pedih menjalar di sekitar area wajah Berlian. Ia yakin nantinya itu pasti akan meninggalkan bekas.

"Apa hak lo buat nampar Kevin hah? Dia itu tunangan gue, lo gak berhak dekat-dekat sama dia apalagi nampar kayak tadi!" pekik Alicia keras kemudian melepaskan cengkraman tangannya pada dagu Berlian dan berakhir menampar pipi Berlian.

"Gimana rasanya ditampar? Sakit? Atau enak?" Tanya Alicia lagi sebelum bangkit berdiri sebelum menepuk kedua tangannya seolah habis memegang kotoran.

Berlian tidak mengerti dengan satpam sekolah ataupun setidaknya ada guru yang lewat, namun sepertinya keberuntungan tidak berpihak pada dirinya. Parkiran sangat sepi sekarang dan Berlian tidak tahu harus minta tolong dengan siapa.

Jika Alicia berani melakukan hal menjijikkan seperti ini diruangan terbuka, maka mereka pasti sudah sering melakukan sebelumnya.

"Maksud lo tunangan gak dianggep?" Berlian masih tetap pada pendiriannya, jika tidak bisa menyerang mereka secara fisik maka Berlian akan menyerang mental mereka, menginjaknya dan membuatnya hancur berkeping-keping.

Alicia membulatkan matanya, "Lo!"

Alicia tidak dapat berkata-kata lagi, ia benar-benar emosi sekarang. Alicia melirik kedua temannya, "Lakukan apapun yang kalian mau," ujar Alicia sebelum melirik kea rah Berlian kemudian tersenyum miring.

"Ini akibatnya kalo lo dekat-dekat sama Kevin."

Tangan Berlian dikunci pergerakannya oleh Katty diikuti Tessa yang sibuk menendang sesekali ikut menjambak bahkan tanpa sadar menarik kerah seragam Berlian membuat beberapa kancing seragamnya rusak dan berakhir terbuka.

---

Gimana? Ada yang esmosi sama Licia and the genk?

Senjataku buat nimpuk sih ini 🥔, kalian bakal pakai senjata apa?

Thanks for reading 😘

I'M FIGURAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang