Note : 40 bintang aku update lagi
---
Berlian mengerjapkan matanya beberapa kali, setelah melewati sebuah tidur panjang sehabis mimpi buruk yang menghampirinya semalam, keadaan Berlian membaik dengan cepat. Kesadarannya terkumpul kala ia menurunkan pandangannya pada sisi kasur dan menemukan Arlo yang terlelap dengan sebuah handuk pada tangannya.
Berlian harus berterima kasih kepada pria itu, ia tahu kalau dirinya sempat demam semalam dan Arlo yang terus mengompresinya sepanjang malam, memeluknya erat, kemudian bisikan-bisikan pelan yang mengatakan kalau semuanya akan baik-baik saja benar-benar berguna bagi Berlian.
Berlian memutuskan untuk tidak menganggu tidur Arlo, ia turun dari kasur dan melangkah pelan ke arah ruang tamu. Mengusir kebosanan, Berlian mengambil remote dan menyalakan tv.
Putra pertama pengusaha xxx terbukti adalah anak dari istri simpanannya.
Berita pengusaha xxx yang mempunyai istri kedua.
Gadis misterius yang menghancurkan pesta pertunangan...
Berlian melebarkan matanya saat entah sejak kapan Arlo sudah berdiri dibelakangnya, meraih remote dari tangan Berlian kemudian mematikannya.
Berita mengenai kejadian kemarin sudah tersebar luas, termasuk bagaimana Berlian yang pingsan didepan pintu utama berikut dengan insiden Arlo yang menggendongnya. Beruntung wajah mereka di blur, namun kendati demikian, orang-orang disekitarnya sudah tahu, termasuk warga sekolah jadi Berlian tidak akan bisa menghindarinya dengan pura-pura tidak tahu.
"Jangan dilihat lagi," peringat Arlo kemudian mengambil tempat disamping Berlian.
Berlian menghembuskan napas pelan kemudian menoleh ke arah Arlo kemudian memeluknya erat, menyenderkan kepalanya pada dada bidang pria itu.
"Makasih buat semuanya," ujar Berlian tulus, Berlian tidak tahu harus bagaimana mengatasi keadaan kalau Arlo tidak datang untuk menolongnya.
Arlo mengelus puncak kepala Berlian pelan, "Udah seharusnya," ujar Arlo pelan, memejamkan kedua matanya rapat sembari menikmati aroma tubuh Berlian yang sangat dekat dengannya itu.
Diantara keheningan yang mereka manfaatkan untuk bermanja-manjaan, Berlian tiba-tiba kepikiran akan keadaan madam. Menurutnya, seharusnya mereka mendiskusikan hal yang terjadi kemaren dengannya kemudian mencari jalan keluarnya.
Berlian tidak marah ataupun dendam kepada madam atas apa yang terjadi kemarin, setidaknya wanita itu sudah berjanji dengannya dan mau berusaha mengubah alur ceritanya. Hanya saja tindakan para tokoh yang diluar dugaan mereka terutama Kevin, benar-benar tidak bisa Berlian prediksi.
"Ar," panggil Berlian sembari meraih tangan Arlo kemudian menggambr pola-pola abstrak pada telapak tangannya dengan jari telunjuknya.
Arlo berdehem singkat sebagai jawaban.
"Gue pengen ketemu sama madam," ujar Berlian.
Berlian merasakan elusan pada kepalanya terhenti, gadis itu mendongakkan kepalanya ke atas, belum satu detik mata mereka beradu, Arlo lebih dulu menghindarinya dengan mengalihkan tatapannya kesamping.
Baru kemarin Arlo mendatangi tempat wanita itu dan berakhir melepaskan emosinya disana dengan memarahinya habs-habisan, pria itu sedang tidak ingin kesana lagi.
"Kenapa?" tanya Berlian yang menyadari perubahan sikap pria itu.
Arlo masih tidak menjawab membuat Berlian hendak melepaskan pelukan mereka namun Arlo lebih dulu menahan pergerakannya dan menarik gadis itu kembali ke posisi semula mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M FIGURAN [END]
Teen FictionWARNING !!! CERITA INI BISA BIKIN KALIAN SENYUM-SENYUM SENDIRI BAHKAN SALTO-SALTO SAMPE MAMPUS ‼️🚫🚫 Yang gak kuat dipersilahkan untuk ↩️ putar balik --- What?! I'm figuran? --- Berlian pikir dirinya sudah mati saat tiba-tiba terbangun dalam se...