Bab 24

7.4K 669 7
                                    

Note : 25 bintang aku update lagi 😊

Typo tandain ya

✨️Happy reading ✨️

---

Selagi sibuk mengatur ritme napasnya yang tak beraturan, madam melihat ke arah mereka berdua dengan sinis, "Pangkatku adalah yang tertinggi disini, kenapa aku harus takut kepada kalian hah," madam masih tidak terima diperlakukan seperti ini.

"Madam, tujuan kita datang ke sini bukan untuk berkelahi denganmu, kita hanya ingin..." kalimat Arlo berhenti kala pria itu melihat ke arah Berlian mengisyaratkan gadis itu untuk melanjutkannya.

"Nenek sishir, bisakah kau mengubah bagian ending ceritamu..."

"Tidak bisa!" teriak madam lagi tiba-tiba, teriakan yang tadinya redup kembali menguap ke udara dengan cepat.

"Dengarkan aku dulu..."

"Tidak bisa ya tidak bisa. Ini adalah keputusanku yang mutlak, lagian setelah kau memperlakukanku seperti tadi kau pikir aku akan menuruti permintaanmu?"

"Dia bahkan mengataiku nenek sihir," gumam madam kepada dirinya sendiri sembari kembali menegakkan punggung.

Berlian menghela napas penedk, tapi ia tidak akan menyerah secepat itu.

"Kalau begitu jika aku tadi tidak mengataimu nenek sihir dan membuatmu ngos-ngosan seperti ini kau akan menuruti permintaanku untuk mengubah endingnya?"

"Tidak juga, aku tidak akan pernah mengubahnya," jawab madam lagi tak terbantahkan.

"Sudah kubilang dia sangat keras kepala," ujar Arlo setengah berbisik ke arah Berlian.

"Dan ngomong-ngomong siapa yang mengijinkan kalian untuk berlama-lama di dalam ruanganku yang suci ini, keluar sekarang juga. Kehadiran kalian membuatku sesak napas," sungut madam sembari memperbaiki riasannya, mempoleskan lisptik sembari berkaca.

Berlian bangkit dari sofa kemudian menghampiri meja kerja wanita itu sebelum menumpuhkan kedua tangannya pada pinggiran meja kerjanya itu sembari menatap lurus ke arah madam, mengunci tatapan wanita itu agar tidak lari kemana-mana.

"Dahulu kala, hukuman untuk sebuah pelanggaran itu ada banyak," Berlian mulai bercerita sebuah kisah yang mengundang madam untuk menautkan alisnya bingung, tapi wanita itu tetap diam sembari mendengarkan apa yang akan gadis gila itu lakukan.

"Ada hukuman dicambuk didepan orang banyak, ada yang ditampar berkali-kali, ada yang ditembak hidup-hidup tepat dijantungnya," lanjut Berlian yang entah sejak kapan sudah berdiri disamping madam kemudian jari telunjuk gadis itu terarah tepat ke jantung madam.

"Dor! Dor!" pekiknya dua kali membuat bahu madam tersentak kaget.

"Tapi apakah kau tahu hukuman untuk seseorang yang melanggar sumpahnya sendiri?" tanya Berlian kemudian memajukan wajahnya mendekat ke arah madam membuat wanita itu menahan napas.

"A...apa? tanya madam sedikit tergagap.

"Tidak ada," ujar Berlian yang langsung memancing emosi madam untuk meluap.

"Kau..."

"Maksudku bukan di dunia nyata tapi diakhirat. Dia akan dicambuk terus-terusan, lehernya akan digantung secara berulang, jantungnya akan ditembak berkali-kali. Tanpa ampun dan tidak akan pernah berhenti," Berlian mengakhiri ceritanya dengan sebuah senyum miring di wajahnya.

Wajah madam berubah pucat namun sebisa mungkin ia bersikap sok tenang sedangkan diujung sana Arlo mengulum senyum, ia tahu betul kalau ibunya itu sangat takut kepada yang namanya kematian. Ibunya juga membenci cerita ekstrim seperti itu makanya cerita yang ia hasilkan hanya berlatarkan anak sma dengan kisah cinta monyet mereka.

I'M FIGURAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang