Note : 40 bintang aku update lagi
---
"Kevin, apa yang sedang kau lakukan," ibunya berbisik pelan, berusaha melepaskan genggaman Kevin namun tidak berhasil. Melirik sekilas ke arah Frans, tatapan pria itu menusuk seolah bisa membunuhnya hidup-hidup.
"Tolong hentikan ini dan lajutkan pertunanganmu," ibunya menangis sembari menggapai lengan Kevin tetapi pria itu menghiraukannya.
"Bu, sekalipun ini cuman acara pertunangan, yang harus dikenalin sebagai ibu kandung aku itu ibu bukan dia."
Ibu Kevin menggeleng keras, Kevin sudah melakukan kesalahan, kejadian ini tidak seharusnya terjadi.
Aliciaikut turun dari podium kemudia menghampiri Kevin, ia bahkan sudah tidak perduli akan harga dirinya yang dihancurkan oleh pria itu, "Kevin, tolong balik sebelum ayah lo marah besar," ujar Alicia, tak mampu menahan agar suaranya tidak bergetar saat melihat Frans melonggarkan dasinya, pria itu sudah cukup menahan kesabarannya sedari tadi. Alicia hanya tidak ingin Kevin terluka.
"Bapaknya gak mungkin sampai bunuh anaknya sendiri kan gara-gara masalah ini?" Tanya Berlian, membayangkan luka yang Kevin dapat disekolah, sepertinya ayahnya adalah orang yang sangat disiplin dan kejam. Berlian mengerti posisi Kevin, ia juga tidak mau dilahirkan seperti itu tapi Berlian mengakui keberanian pria itu untuk mau mengungkapkannya kepada semua orang.
"Gak sampe ngebunuh, tapi Kevin pasti gak akan bisa pergi ke sekolah dalam waktu dekat," ujar Arlo masih setia menatap ke arah mereka dengan Berlian yang berdigik ngeri akan kalimat Arlo barusan.
Namun detik selanjutnya, Arlo harus menarik ucapannya barusan, kalau ayahny tidak tega untum membunuhnya maka dia sendiri yang akan membunuh pria itu.
"Dan saya ada satu pengumuman lagi," Kevin berteriak lantang yang kembali menarik perhatian semua orang bersamaan dengan Frans yang pamit dengan kolega bisnisnya, ia tampak mengucapkan sesuatu yang mengarah ke sebuah permintaan maaf dan meninggalkan mereka guna menghampiri Kevin.
Tiba-tiba layar tv yang tergantung acak mengelilingi ruangan menyala dan menampilkan sebuah foto. Bahu Berlian menegang, matanya terpaku pada gambar yang Kevin tampilkan.
Itu adalah gambar dirinya dengan kevin saat berada di mall, dimana Kevin memeluknya tanpa alasan. Kini Berlian mengerti, pria itu melakukannya secara sengaja demi mendapatkan foto ini.
Suara bisik-bisik tamu semakin ricuh, ditimpa dengan flash-flash kamera yang menyala saling menimpa dengan tatapan mencemooh tepat ke arah Berlian. Pikiran Berlian mendadak kosong, susah baginya untuk mencerna ini semua terutama bagaimana Kevin menjatuhkan harga dirinya didepan semua orang kemudian menginjaknya hingga tak bersisa.
"Saya tidak akan bertunangan dengan Alicia karena perempuan yang saya sukai adalah Berlian Damanik," Kevin berujar kemudian menatap ke arah Berlian, begitu tatapan mereka bertemu, Kevin pikir ia akan mendapat raut kebencian dari gadis itu tapi ternyata Kevin mendapati dirinya menangis.
Berlian menangis dalam diam dan tatapannya yang penuh dengan kekecewaan entah kenapa membuat hati Kevin terusik sebelum tatapannya beralih ke arah Arlo. Tatapan pria itu menggelap, Kevin menyadari tangannya yang terkepal erat. Arlo ingin memukul Kevin sekarang dan membuat pria itu berlutut didepan Berlian untuk meminta maaf, tapi kewarasan masih membungkus dirinya, baginya keadaan mental Berlian lebih penting sekarang.
Berlian berjalan dengan cepat ke arah Kevin kemudian melayangkan tangannyadengan kuat ke udara dan berakhir menampar Kevin dengan keras. Suasana mendadak hening, semua orang terlalu terkejut untuk seedar memberikan respon mereka.
"Gue gak tahu lo semurahan itu dengan pakai cara kayak gini. Lo brengsek dan gue rasa kita gak akan pernah bisa berteman," ujar Berlian tegas sebelum berbalik meninggalkan ruangan itu denga berlari cepat ke arah pintu utama.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M FIGURAN [END]
Teen FictionWARNING !!! CERITA INI BISA BIKIN KALIAN SENYUM-SENYUM SENDIRI BAHKAN SALTO-SALTO SAMPE MAMPUS ‼️🚫🚫 Yang gak kuat dipersilahkan untuk ↩️ putar balik --- What?! I'm figuran? --- Berlian pikir dirinya sudah mati saat tiba-tiba terbangun dalam se...