Bab 47

6.9K 495 5
                                    

Begitu selangkah memasuki area dalam kedai, Berlian langsung dihadapi oleh berbagai teriakan yang menguap dari meja makan secara acak. 

Suasana bahkan sudah sangat meriah dan ramai bahkan sebelum mereka berdua masuk. Arlo sudah lebih dulu menyampaikan hal ini kepada Katty dan wanita itu sudah meneruskan informasi kepada semuanya. Tentu saja mereka semua turut senang, ini merupakan hari yang mereka tunggu-tunggu.

Berlian mengedarkan pandangannya ke sekitar untuk sejenak sebelum menyadari kalau sebenarnya kebanyakan dari tokoh figuran yang masuk ke dalam cerita madam ini rata-rata kisaran umurnya seperti dirinya. Berlian bisa mengetahuinya dari gaya bicara mereka dan bagaimana mereka berinteraksi dengan santai dengan tokoh yang lain. Namun tak menutup kemungkinan ada anak kecil dan seoraang lansia juga. Arlo pernah menceritakannya kepada Berlian, kalau ada sekeluarga yang benar-benar mengendarai mobil mereka masuk ke dalam gua itu dan berakhir disini.

Total dari mereka semua diperkirakan hanya menginjak angka dua puluhan, tidak sebanyak yang Berlian pikirkan.

Ketika Arlo ikut masuk dan berdiri disamping Berlian, mereka semua otomatis berdiri untuk menyambutnya seakan Arlo adalah ketua geng mereka. Arlo pamit dengan Berlian untuk mengobrol kepada mereka, Berlian yang tidak tahu banyak tentang tokoh-tokoh yang lain memutuskan untuk mengedarkan pandangannya kembali kemudian berhenti pada Katty yang melambaikan tangannya ke arahnya sembari menunjuk bangku sebelahnya yang kosong.  

"Aku tidak menyangka kalau kita akan keluar sebentar lagi," Katty berteriak riang begitu Berlian mendaratkan bokongnya untuk duduk diantara Katty dan Jenni.

Berlian tersenyum kecil, baru kali ini ia melihat raut bahagia Katty dengan teramat jelas, senyumnya tak pernah luntur sedari tadi.

"Gue juga udah kangen sama mama gue," ujar Jenni sembari menangkupkan wajahnya pada telapak tangannya, pandangannya lurus ke depan seolah tengah membayangkan rupa ibunya ketika ia kembali nanti. 

Sembari menuangkan bir ke dalam gelas Berlian yang dibalas Berlian dengan mengangkat kecil gelasnya sebagai tanda terima kasih, Katty kembali berujar, "Kalau aku, setelah balik nanti ingin menggelar pernikahanku dengan Tom."

Kedua mata Katty berbinar senang, ia menarik lengan Tom yang sedang duduk disampingnya kemudian memeluknya erat. Pria itu sedang sibuk berbicara dengan teman prianya sehingga tidak terlalu memperhatikan pembicaraan mereka dan hanya mengusap kepala Katty pelan sebagai balasan.

"Kalau lo Berlian? Setelah baik mau ngapain?" tanya Jenni kepada Berlian.

Melainkan menjawab pertanyaan Jenni, Berlian hanya merapatkan bibirnya sembari mengeluarkan senyum misteriusnya yang berhasil mengundang jiwa kepo Katty untuk bangkit. 

"Setelah baik? Rahasia," ujar Berlian, tak mampu menahan ekspresi wajahnya dengan tatapan datarnya berakhir dengan bibirnya yang terus melengkung ke atas. Jujur, ia sudah merencanakan hal ini sedari lama dan ini akan menjadi hal pertama yang Berlian lakukan ketika ia kembali nanti.

"Apaan nih, kasih tahu dong," Jenni memprotes, ikut penasaran. Ia menyenggol lengan Berlian namun hanya dibalas gadis itu dengan mengedikkan bahunya sebelum menyesap minumannya. Sensasi dari alkohol yang menjalar masuk ke dalam alkoholnya terasa menyegarkan dan nikmat. Berlian menghabiskannya dengan sekali teguk.

Sedangkan Katty, wanita itu tiba-tiba membuat gerakan membekap mulutnya yang terbuka lebar dengan telapak tangannya, "Oh my god! Jangan-jangan kau ada rencana menikah dengan Arlo juga ya? Jangan lupa undang aku dan Jenni."

Berlian yang mendengar pernyataan Katty barusan mendadak tersedak ludahnya sendiri, ia terbatuk beberapa kali sebelum membalas dengan cepat, "Kita belum seserius itu kali."

I'M FIGURAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang