42. Pertolongan Alvina

21 2 0
                                    

Saat pergantian Ketua OSIS, SMA Major merencanakan konser akbar yang dihadiri oleh banyak artis internasional. Tak perlu khawatir tentang biaya, mereka memiliki donatur dari berbagai keluarga kelas atas. Belum lagi sisa anggaran dari uang bulanan siswa.

Selain konser, nantinya akan banyak acara lain. Seperti sesi baca bersama, seminar motivasi, bahkan tes minat dan bakat untuk kelas dua belas.

Sayangnya, rencana acara ini ditolak oleh sang Ketua OSIS. Bagi Dika, konser akbar ini terlalu random dan tidak jelas apa tujuannya. Riuhnya konser tak bisa disatukan dengan sunyinya membaca buku bersama.

Saat itu, Dika benar-benar kesal dengan pemilik ide acara konser ini. Mentang-mentang berasal dari kalangan atas dan bukan anggota OSIS, dia seenaknya membuat acara yang menyusahkan. Tanpa berpikir jika banyak anggota OSIS kelas dua belas, termasuk Dika akan keteteran.

Namun, entah berkah apa yang Dika terima kemarin. Tiba-tiba saja lelaki itu mengiyakan pengadaan acara yang sudah 100% ditolaknya itu. Dengan syarat, kru utama adalah anggota OSIS kelas 10 dan 11 ditambah dengan partisipasi siswa di luar OSIS

Sang pemilik ide yang terlampau senang segera menyanggupi. Dia berjanji akan membantu banyak dalam pelaksanaan. Termasuk membujuk para siswa untuk berpartisipasi dalam kegiatan kepanitiaan ini.

"Dik, lo serius? Nggak takut keteteran? Lo nggak lupa 'kan kalau kelas dua belas udah banyak kegiatan?"

Orang pertama yang menghampirinya Dika dan bertanya adalah Joseph. Sebagai 'saingan' dari seorang Andika Mahardika, jelas dia sangat memahami lelaki itu. Termasuk dengan acara besar-besaran ini yang akan menjadi spot favoritnya sebagai pelarian.

Dika hanya menoleh sebentar. "Tenang aja. Lo sama yang lain cuma bakal dimintain pertolongan dikit buat bimbing junior kita."

"Okay, gue sama anak-anak aman, tapi gimana sama lo, Dik? Lo ketua pelaksanaan acara ini. Lo yang bakal nge- handle semua sisi dari acara ini," protes Joseph.

Daripada teman-temannya yang lain, Joseph memanglah orang yang tidak segan-segan 'ikut campur' ke dalam kehidupan orang lain. Berbeda dengan Joshua yang cenderung hanya kepo dan puas saat mendapat jawaban yang diinginkan, Joseph cenderung memasuki kehidupan orang lain karena peduli. Contohnya saat ini, Joseph bahkan tak segan meminta Dika untuk memikirkan ulang mengenai konser akbar satu ini.

"Dik, bukan cuma lo yang terluka atas pertunangan itu. Jangan sampai lo justru nyusahin diri lo sendiri," ungkap Joseph pada akhirnya. Mungkin sudah saatnya ia dan Dika bekerja sama sekarang.

"Lo tau?"

"Ya, belakangan ini gue makin Deket sama Alvina. Dia cerita banyak hal ke gue, termasuk perjodohan kalian."

"Terus, apa maksud lo bukan cuma gue yang terluka?"

Joseph menarik napas panjang. "Gue ... suka sama Alvina."

🌷🌷🌷

Grup angkatan yang biasanya tak terlalu ramai, tiba-tiba saja memiliki banyak notifikasi. Alvina bahkan harus membisukan grup itu karena terlalu mengganggu. Entah apa yang terjadi.

Tadinya, Alvina menyimpan rasa penasarannya karena sibuk dengan pekerjaan rumah miliknya yang belum selesai. Namun, dia tak sanggup lagi menahan rasa penasaran itu kala ia telah menyelesaikan tugasnya. Apalagi teman-teman kelasnya tampak sibuk memperbincangkan gosip hangat.

Major '19

0895********
|Katanya Lala udah pulang ya?

A ReasonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang