Nimbostratus || Garavy [SUDAH TERBIT]

11. Tidak punya hak✔️

Haii!!

Spam 🦋🦋🦋

Happy Reading.

****

Gavy mengendarai motornya secepat yang dia bisa agar cepat sampai di basecamp. Setelah dari rumah Raymond tadi, dia pulang ke rumah terlebih dahulu akibat Ellin menyuruhnya untuk menyicipi kue buatannya. Gavy menuruti itu karena sebuah ancaman yang diberikan Ellin.

Di tengah-tengah perjalanan, Gavy melihat seorang cewek yang sedang berjalan kaki sambil menundukkan pandangannya. Dia memberhentikan motornya dan menghampiri cewek itu.

"Sha ngapain lo di sini?" tanya Gavy kepada cewek itu. Karena tidak mendapatkan sahutan dari cewek itu, Gavy mengangkat dagu Esha mencoba agar dia menatapnya. Dia terkejut dengan apa yang dilihatnya. Mata yang sembab dan hidung yang memerah.

"Sha? Lo nangis? Kenapa?"

Cewek itu tidak kunjung menjawab pertanyaannya. Dia menarik tangan Esha agar dia duduk si sebuah kursi yang berada di pinggir jalan itu.

"Kenapa?" tanya Gavy dengan lembut.

Esha menggeleng dengan sebulir air mata yang meluruh begitu saja membasahi pipi.

"Oke, kalau lo nggak mau cerita, gue ngerti. Tapi jangan nangis kayak gini, jelek," celetuk Gavy membuat Esha langsung menatap Gavy datar.

"Ya udah kalau gak mau dibilang jelek, cerita sama gue. Kenapa?" tanya Gavy kembali.

"Gue capek, udah itu aja." Esha menjawab dengan malas.

"Dikit-dikit capek, cemen lo!" cibir Gavy.

Bugh!

Esha memukul tangan kanan Gavy keras, namun hal itu membuat tangannya merasa sakit. "Shh!! lo makan apa si, keras banget kayak besi."

Gavy terkekeh pelan. "Salah lo ngapain mukul gue," balas Gavy menarik tangan Esha.

"Mau kemana?" tanya Esha heran.

"Mau anterin lo pulang. Gak baik cewek berkeliaran malam-malam."

***

Kejadian tadi terus teringat di kepala Gavy. Hingga membuat cowok itu tidak berhenti mengulas senyum tipisnya.