***
Gavy memarkirkan motornya di halaman sebuah bangunan yang ukurannya tidak terlalu besar dan juga tidak terlalu kecil. Gavy turun dari motornya dengan santai. Cowok itu berjalan memasuki basecamp dengan tangan yang dimasukkan ke dalam saku celananya.
"SAK SADAR BEGO! CEWEK DI DUNIA INI BANYAK!!"
Langkah Gavy terhenti ketika mendengar keributan di sebuah ruangan. Sontak Gavy melangkahkan kakinya untuk mengecek keributan itu.
Sampai di ruangan yang cowok itu tuju, pemandangan yang pertama kali dia lihat adalah Sakya yang sedang berusaha merebut sebuah botol dari tangan Faizan.
"Balikin Pai! biarin gue minum," ucap Sakya dengan nada yang sedikit meninggi.
"Sak, lo mau nyari ketenangan bukan gini caranya." Faizan menahan dada Sakya dengan sebelah tangannya.
"Udah Sak, lo mending pulang, mandi terus tidur!" Adnan berusaha menarik tubuh Sakya agar jauh dari Faizan.
"Diem lo semua! gue lagi stres. Jangan coba-coba melarang gue!" teriak Sakya dengan lantang karena pengaruh Alkohol. Remaja itu mendekat ke arah Faizan dan mengambil sebotol alkohol dari tangannya.
"Jangan ada yang berani hentiin gue!"
Kali ini, tanpa mereka semua sadari Gavy memperhatikan pergerakan semuanya diambang pintu. Sesekali melipatkan tangannya di dada.
Faizan, Adnan dan Raymond tidak menghentikan kegiatan Sakya. Mereka membiarkan cowok itu bergerak semaunya.
Sakya menuangkan alkohol dari botol ke gelas kecil yang terletak di meja. Mereka yang ada di sana hanya memandangi kegiatannya.
"LO GILA?!"
Gavy merampas gelas yang berisi alkohol yang hampir Sakya minum dengan penuh amarah. Napasnya terengah-engah dengan muka yang memerah. Gavy tidak habis pikir dengan jalan pikir Sakya.
Adnan maupun yang lainnya kaget. Sejak kapan Gavy ada di sini?
"Lo mau mencoreng apa mabuk-mabukan gini?! Minum-minum gini bukan termasuk hal yang kita sukai!" ucap Gavy dengan urat yang menonjol di lehernya, pertanda Cowok itu benar-benar sangat marah.
Faizan, Adnan serta Raymond tidak ada yang berani mengeluarkan suaranya. Karena apa? Mereka tahu jika mereka mengeluarkan suaranya pasti akan kena semprot oleh Gavy.
"Gue stres, Gav. LO GAK RASAIN ITU!" Napas Sakya terengah-engah dengan kedua matanya yang memerah akibat pengaruh Alkohol.
"Ngilangin stres bukan gini caranya, Sak! Banyak cara ngilangin stres. Dengan lo minum-minum gini yang ada badan lo rusak!" cerca Faizan tidak tahan lagi dari emosinya.
"Cuman gara-gara cewek lo jadi kayak gini. Inget, Sak, cewek di dunia ini gak cuman satu," ucap Raymond berniat untuk menghampiri Sakya.
"Balik lo. Tidur biar STRES lo cepet ilang," cibir Raymond yang pada kata 'stres' dia meninggikan nadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nimbostratus || Garavy [SUDAH TERBIT]
Teen Fiction"Dan kalo lo suka matahari, gue bakal jadi awan putih yang berada di bawah sinar matahari." -Ervin Garavy Albirru. Awan yang mendung dan sering mengeluarkan hujan, yaitu awan yang tidak pernah cerah. Nimbostratus, awan berwarna kelabu gelap yang t...