18. Berkhianat?

229 25 14
                                    

Haii Mettlly🎀 update nih!
apa kabar?
.
.
.
.

Happy Reading🎀🌻
~~~

Happy Reading🎀🌻~~~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Gavy masih terduduk di tempat sembari mengipas-ngipasi wajahnya menggunakan tangan. Cowok itu melihat ke arah Faizan dan Razzen yang sedang berbincang dengan kedua sahabat Esha. Dia menghembuskan napasnya panjang ketika cewek yang dia tunggu akhirnya datang.

"Nih minum buat lo,"

Gavy menoleh ke samping, terlihat Esha yang sedang berdiri seraya menyodorkan satu botol air putih untuknya. Bukannya mengambil botol pemberian Esha, cowok itu malah menatap Esha dalam.

"Mau diambil kagak, Vy?" tanya Esha. "Kalo gak mau, gue kasih teman lo yang lain,"

"Buat gue aja, Sha," sahut Razzen.

Gavy mengerutkan keningnya ketika mendengar sahutan Razzen. Dia langsung mengambil botol minum itu dengan buru-buru dari tangan Esha. "Thanks ya!"

Esha menganggukkan kepalanya. Dia ikut mendudukkan dirinya di samping Vina, tepat di samping Faizan.

"Noh Ra, nyamperin pacar yang lagi kecapekan itu sambil bawain minum," sindir Faizan pada Ara.

"Kayak yang pacaran aja," celetuk Razzen santai.

"Bilang aja gak punya cewek," balas Faizan sembari menatap Razzen tidak suka.

"Gue nggak punya pacar, tapi gue punya Leover," jawab Razzen.

"Leover mulu lo! nyari cewek, bego!" sarkas Faizan.

"Ogah! Dari pada nyari jodoh gue, mending nyari jodoh buat Leover," ucap Razzen.

"Btw, lo punya kucing, Sha? kalau iya kita besanan mau kagak?" tawar Razzen kepada Esha.

"Lo sehat nggak si, Zen? otak lo miring, ya?"

"Cuman kesenangan aja, itung-itung hibur diri sendiri."

Faizan memutarkan bola matanya malas. "Sha, lo tau gak?" tanya Faizan pada Esha.

"Paan?"

"Sini gue bisikin," ucap Faizan seraya membisikkan sesuatu ke telinga Esha.

"Masa iya?!" Esha refleks meninggikan nadanya sambil menggeleng-geleng kan kepalanya menatap Gavy.

"Loh kenapa lo, Sha?" tanya Vina penasaran.

"Iya. Apa yang dibisikin Faizan?" sahut Ara.

"Gak ada," jawab Esha sambil menatap Faizan. Sedetik dua detik, keduanya meledakkan tawanya bersama membuat mereka yang ada di sana penasaran.

Gavy berdehem pelan membuat suasana menjadi hening. "Pindah sini, Sha," ucap Gavy menepuk-nepuk tempat duduk di sampingnya.

"Loh, kenapa?"

Nimbostratus || Garavy [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang