19. Perjanjian Tertulis

205 22 1
                                    

Haiii Mettlly🎀 Apa kabar?

Update lagi nihh

Update lagi nihh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading

🎀
~~~

.
.
.

***

Prangg!!

Suara sesuatu yang pecah dari halaman belakang basecamp yang mengagetkan beberapa orang di dalamnya. Gavy menaikkan sebelah alisnya ketika mendengar suara tersebut. Dia memandang sekilas para sahabatnya yang juga sama bingungnya.

"Apaan, Gav?" tanya Faizan.

"Coba cek, Nan." suruh Razzen pada Andan.

Adnan mengangguk sambil bangkit dari duduknya. "Mon, ikut gue,"

"GAV, ADA YANG PECAHIN KACA BELAKANG PAKE KAYU BALOK!" teriak Adnan dari luar ruangan.

"Siapa?" Tanya Gavy penasaran. Cowok itu berpikir, siapa yang berani merusak fasilitas basecamp-Nya.

Faizan menaikkan kedua bahunya tanda tidak tahu. "Kita cek aja ke belakang,"

Keempat orang itu bergegas menuju halaman belakang dengan rasa penasaran dan marah. Setelah sampai di tempat yang dituju, pemandangan yang mereka lihat pertama kali adalah kaca yang pecah dengan balok kayu yang tergeletak di bawahnya.

"Tadi ada orang pake baju serba hitam yang lari ke arah kiri depan, Gav." Raymond menunjuk ke arah depan sambil menatap Gavy.

"Kita udah coba kejar dia, tapi dia pergi bareng salah satu temannya naik motor. Gue yakin dia gak mungkin cuman berdua," ucap Adnan.

Gavy mengeraskan rahangnya. Matanya yang semula biasa, kini berubah menjadi tatapan yang menusuk.

"Tunggu. Di balok ini ada tulisannya, Gav," ucap Razzen ketika mendapati sebuah coretan di balok kayu yang dipakai orang itu untuk memecahkan kaca.

Gavy menghampiri Razzen lalu berjongkok mengambil balok kayu itu.

~

Lapang matahari-nanti malam jam 8

Gavy membalikkan balok itu. 

"Cihh, ngajak warnya gak apdol banget," celetuk Adnan.

"Ngajak war ya samperin. Lah ini harus kita yang nyamperin,"

"Kira-kira siapa, Gav?" tanya Razzen tidak mendengarkan celotehan sahabatnya.

Gavy tidak menjawab pertanyaan Razzen. Cowok itu malah menampilkan seringai tipis di bibirnya.

"Siapin buat nanti malam," ucap Gavy memberikan perintah kepada sahabat-sahabatnya.

"Bara?"

"Gue belum yakin seratus persen," sahut Gavy.

Nimbostratus || Garavy [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang