15. Bolos

225 43 10
                                    

Jangan lupa vote dan komen yaww 🎀🌻

Jangan lupa vote dan komen yaww 🎀🌻

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading🎀 🌻
~~~

***

Esha berdiri di sebuah halte seraya menggendong tas sekolahnya. Selama beberapa waktu dia menunggu, bis yang dia nantikan tidak kunjung lewat. Karena sudah hampir lima belas menit dia berdiri di sana, dia berdecak kesal sambil meremas ujung rok sekolahnya.

"Kalo gini bisa telat gue,"

Tin tinn!!

Setelah beberapa menit menunggu, Esha dikagetkan dengan suara kelakson. Esha menoleh kearah motor yang ditumpangi cowok berseragam sama dengannya.

Cowok itu nampak menepikan motornya di depan Esha. Kehadiran cowok itu membuat dia sedikit lega karena bisa menebeng sampai sekolah pikirnya.

"Lo ngapain masih di sini?" Cowok itu mengeluarkan suara dan berniat membuka helmnya.

Ketika menyadari hal itu, Esha dibuat kaget siapa yang ada di hadapannya.

"Gavy?" seru Esha kaget.

"Hm," sahut Gavy.

"Lo ngapain ada di sini?" tanya Esha bingung.

"Itu pertanyaan gue buat lo," timpal Gavy.

"Ya, gue di sini lagi nunggu bis lah," sahut Esha seraya membenarkan gendongan tasnya.

"Lo tau ini udah jam berapa?" tanyanya

Esha menggeleng kecil membuat Gavy menghela napasnya panjang sekaligus gemas melihat tingkah cewek di hadapannya.

"Yaudah naik," suruh Gavy.

Nurut. Esha menaiki motor Gavy dengan bantuan membenarkan step motornya.

"Ini bukan motor lo," celetuk Esha tiba-tiba. Dia berkata seperti itu karena motor yang dipakai Gavy bukan motor milik cowok itu.

"Gue minjem motor temen gue,"

"Emang motor lo kemana, Vy?" tanya Esha penasaran.

"Banyak tanya lo, Sha,"

"Lo lo loh, ini bukan jalan ke sekolah kita Vy," papar Esha ketika menyadari jika jalan yang dilewatinya bukanlah jalan menuju sekolahnya.

"Kita bolos," ajak Gavy dengan enteng.

"Gue gak mau, puter balik Vy,"

"Percuma, kita udah telat," sahut Gavy.

Mendengar apa yang di ucapkan Gavy, Esha reflek melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya. Benar, mereka sudah telat sepuluh menit.

"Kita cuman telat sepuluh menit, Vy,"

"Lo yakin bakal dibukain gerbangnya? gak bakal kan?"

"Terus kita mau ke mana?" tanya Esha pasrah.

"Liat aja nanti,"

Nimbostratus || Garavy [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang