21. Kisah Saturnus

214 22 2
                                    

Haiii Mettlly🎀
Update nihh ☃️ jangan lupa vote dan komen yaww

Haiii Mettlly🎀Update nihh ☃️ jangan lupa vote dan komen yaww

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading
~~~
🌻🎀

***

Waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh malam. Namun, Gavy dan keempat sahabatnya masih menunggu Sakya menjawab pertanyaan Raymond.

Gavy mendekat ke arah Sakya. "Lo kalo punya masalah jangan ditutup-tutupi, Sak," ujar Gavy menepuk pundak Sakya.

Sakya menganggukkan kepalanya. "Gue nggak lagi punya masalah," jawab Sakya menatap Gavy dan Faizan bergiliran.

"Terus dua hari ini lo kemana?" tanya Adnan pada Sakya.

"Dua hari kebelakang, gue sibuk merutuki diri gue sendiri. Bahkan untuk bertemu kalian aja gue malu,"

"Malam itu gue minta turun karena gue takut. Takut bokap gue tau kalo gue mabok. Mak—"

"Makanya lo kalo punya rasa takut, jangan coba-coba. Sok amat lo jadi orang," celetuk Raymond menyela ucapan Sakya.

"Sorry, Mon."

"Terus-terus?"

"Gue mutusin buat nyari penginapan terdekat. Tapi, gue di sana malah ketemu geng Bara. Waktu itu gue lagi setengah sadar, gue liat salah satu anggota Cobra, dia nyoret logo defender. Gue gak terima, akhirnya gue samperin mereka dan gue bilang jangan cuman berani nyoret-nyoret begini, mending berantem aja sekalian." Sakya menunduk dengan penuh rasa bersalah.

Gavy menatap Sakya datar. Dia mengeraskan rahangnya dengan emosi yang hampir meledak. Namun, Faizan menginjak kakinya guna menyadarkan cowok itu.

"Tapi bener, Gav, Zen, Pai. Gue ngucapin itu dalam keadaan gak sadar. Gue minta maaf buat semuanya," ucap Sakya.

Andan tersenyum miring menatap Sakya. "Enteng banget lo ngucapin maap, Sak," ucapnya.

"Niat lo udah bener bela Defender, tapi caranya salah."

"Makanya kalo gak bisa minum, jangan sok-sokan lo," cibir Raymond.

Sakya terdian sebentar dengan rasa bersalah yang terus menyelimuti hatinya.

"Gav,"

"Bales gue. Pukul gue Gav!" Sakya menarik tangan Gavy harap cowok itu memukulnya. Namun, Gavy hanya diam dan menatap datar sahabatnya.

"Gue udah keterlaluan. Balas gue Gav, PUKUL GUE!" bentak Sakya. Gavy memejamkan matanya.

BUGH!

Bukan Gavy, melainkan Razzen yang melayangkan pukulan keras di pipi kanan Sakya.

"BAGUS LO BEGITU?!" teriak Razzen dengan emosi yang menggebu-gebu. Sakya hanya menatap ke bawah tidak berani melawan karena dia rasa dirinya pantas mendapatkan ini semua.

Nimbostratus || Garavy [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang