37. Selesai tanpa memulai

211 14 3
                                    

"Sepele, tapi nyakitin, ya?" -Gavy

"Sepele, tapi nyakitin, ya?" -Gavy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Readingggg

***

"Den, nggak salah jalan kan?"

Pertanyaan Esha itu membuat Zayden memelankan laju motornya. Esha penasaran dengan acara yang akan Zayden datangin karena jalan yang dilewatinya adalah jalan yang sangat dia kenali.

"Nggak, Sha. Kenapa emangnya?"

Esha menggelengkan kepalanya. Dia menggigit bibir bawahnya seraya menghirup napas berat.

Esha tersenyum kecut takala dugaannya benar. Dia dan Zayden sudah sampai di depan markas Defender yang sudah banyak kendaraan yang terparkir di sana. Cewek itu turun dari motornya sambil melepas helm yang melekat di kepalanya.

"SHA!"

Esha menoleh ke arah motor besar yang baru datang. Dia melihat Ara yang melambai-lambaikan tangan ke arahnya.

"Gak nyangka bakal ketemu di sini, aww!" Ara menghampiri Esha sambil tertawa. Esha membalas itu hanya dengan senyuman terpaksa.

"Lo ke sini sama Zayden?" bisik Ara di telinga Esha.

Esha mengangguk sambil tersenyum. Namun, senyumnya langsung memudar saat melihat Faizan menghampiri mereka berdua.

"Oh, hai, Bang!" sapa Faizan bertos ria dengan Zayden. Cowok itu beralih menatap Esha sekilas. Esha menundukkan kepalanya saat merasakan aura yang berbeda, sudah pasti sahabat Gavy ini bertanya-tanya soal dia dan Zayden dalam hatinya.

"Gue baik, gimana sebaliknya?" balas Zayden.

"Aman." Faizan mengacungkan jempolnya ke arah Zayden.

Esha memperkuat genggaman tangannya dengan Ara. Hal itu membuat Ara khawatir dengan sahabatnya itu. Kenapa dia tidak mengetahui sejak lama kalau Zayden dan Gavy itu berteman, sedefender.

"Masuk Bang, Zan. Yang lain udah di dalam," suruh Gavy yang masih setia dengan senyumannya.

Esha menelan ludahnya susah payah ketika Zayden meraih tangannya untuk digenggam. Cewek itu hanya tersenyum sekilas lalu menunduk saat melewati Gavy.

Faizan menatap Gavy seperti meminta penjelasan. Sahabatnya itu hanya menganggukkan kepalanya sebelum kedua kakinya melangkah munuju ke dalam ruangan.

"Aneh," gumam Faizan yang masih bisa didengar oleh Sakya dan Ara. Entahlah, Gavy terlihat seperti menyimpan banyak rahasia tentang hubungannya dengan Esha akhir-akhir ini.

Nimbostratus || Garavy [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang