3. Kenapa?✔️

600 61 10
                                    

Tandai kalau ada typo..

"Mengeluh tidak akan pernah bisa memperbaiki keadaan. Tetap terlihat biasa saja, jalanin hidupmu dan coba perbaiki keadaan dengan kesabaran."
-Faizan Jupitter

"-Faizan Jupitter

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading

***

"Makasih, Vy,"

Esha menuruni motor besar Gavy dengan senyuman tipis yang terus terukir di bibirnya. Namun, senyuman itu luntur ketika Gavy tidak kunjung membalas ucapannya.

"Vy, lo bisu ya?" tanya Esha menatap Gavy. "Kok gue ngomong gak lo jawab." Esha menautkan kedua alisnya.

"Iya, sama-sama," jawab Gavy dengan senyuman sekilas.

"Mau mampir dulu gak?" tawar Esha.

"Gak usah, gue buru-buru," balas Gavy. Cowok itu kembali menyalakan mesin motornya.

Esha mengangguk. "Ini jaket lo. Sekali lagi makasih, Vy."

Gavy menerima jaket itu lalu memakainya. "Iya. Gue cabut," ucap Gavy lalu mulai melajukan motornya meninggalkan pekarangan rumah Esha. Cewek itu mengangguk samar, dia memasuki rumahnya dengan senyuman yang terus kerukir.

***

Esha menggosok gosokkan tangannya merasa dingin karena cewek itu baru selesai mandi. Dia menyandarkan tubuhnya di kepala ranjang dengan selimut yang menutupi setengah badannya.

Pandangan cewek itu teralihkan ketika melihat sesuatu di atas meja belajar. Dia mengambil benda tersebut lalu mengingat kembali kejadian di masa lalunya. Seseorang yang memberikan gelang itu.

Dua tahun lalu...

"Mama..Esha mau beli kertas folio dulu ke depan, Esha lupa tadi," ucap Esha pergi keluar rumahnya.

"Suruh anter pak Agus aja, sayang," sahut Narisa--ibu Esha, yang sedang berada di dapur.

"Gak usah ma, Esha jalan kaki aja." Esha berlari meninggalkan ruang dapur.

"HATI HATI! JANGAN TERLALU MALAM PULANGNYA!" teriak ibu nya mengingatkan.

Esha berjalan sambil bersenandung. Ia sudah membeli peralatan untuk praktek sekolahnya besok.

Jarak antara toko tersebut dengan rumahnya agak jauh. Esha dibuat kesal karena sedari tadi langkah kakinya tidak kunjung sampai ke rumahnya.

Nimbostratus || Garavy [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang