14. Asa

255 41 8
                                    

Jangan lupa vote dan komen yaww

Jangan lupa vote dan komen yaww

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading🎀 🌻
~~~

***

Satu jam berlalu sejak Gavy mengantarkan Esha pulang sampai rumahnya, kini cowok itu tidak langsung pulang ke rumah. Gavy memiliki niat untuk kembali ke coffe shop tempat Faizan bekerja.

Setelah menempuh jalanan yang lumayan rame, akhirnya Gavy memarkirkan motornya di depan caffe tersebut. Cowok itu terdiam sebentar sebelum dia turun dari motornya.

"Ada yang ketinggalan?"

Gavy terperanjat kaget saat mendengar suara yang muncul dari arah samping. Faizan berlari kecil ke arahnya dengan apron yang masih melekat ditubuhnya.

"Gak ada," jawabnya singkat.

"Terus lo ngapain balik lagi?" Faizan kembali melontarkan pertanyaan kepada Gavy.

"Terserah gue lah. Gaboleh ya? Yaudah gue cabut lagi," Gavy berniat memakai kembali helm miliknya.

"Y-ya gak gitu,"

"Lo kapan balik?" potong cowok itu.

"Setengah jam-an lagi," jawab Faizan.

Gavy terdiam. Dia turun dari motornya dan duduk di sebuah kursi yang ada di depan caffe shop membuat Faizan menatapnya dengan pandangan yang terlihat bingung.

"Gue mau d isini sampai lo balik," ucap Gavy.

Faizan menaikkan sebelah alisnya. "Ngapain?"

"Banyak tanya lo. Selesain kerjaan lo cepet, gue tunggu di sini," cetus Gavy membuat Faizan pasrah masuk kedalam.

Sudah setengah jam lamanya Gavy masih setia menunggu sahabatnya selesai dengan pekerjaannya. Dia asyik menscroll beranda Instagramnya hingga pada akhirnya berhenti di postingan seorang cewek yang ia sukai.

Gavy menghembuskan napasnya berat. Kenapa perasaannya kepada Esha semakin tidak bisa dijelaskan. Dia selalu ingin mengungkapkan semuanya kepada cewek itu. Namun, untuk mengobrol sedikit saja rasanya begitu sulit untuk dia lakukan. Pikirannya seperti memberi isyarat untuk tidak melakukan hal tersebut.

"Sorry Gav, lama."

Suara yang Gavy tunggu-tunggu akhirnya terdengar. "Langsung balik?" Tanya Gavy.

"Lo gimana?"

Gavy beranjak dari kursi dan melangkah kearah motornya dengan santai. "Gue balik ke apartemen lo," cetusnya.

"Kenapa?"

"Gue di rumah sendirian."

"Lo takut Gav?"

Gavy benar-benar hilang kesabaran. Dia menaiki motornya dan memakai helm full face-nya. Faizan akhirnya mengalah lagi untuk yang kedua kalinya.

Nimbostratus || Garavy [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang