22. Pulang

265 23 2
                                    

Haiii Mettlly🎀

Update nihh...
Jangan lupa vote dan komen yaww
🎀🌻

 Jangan lupa vote dan komen yaww🎀🌻

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading

***

"Kita sudah di bandara, Vin,"

Seminggu berlalu, kini orang tua Gavy pulang kembali ke Indonesia setelah dua minggu liburan dari luar negeri. Mereka berbicara melalui telepon, jika kedua orang tua Gavy sudah berada di bandara dan menuju ke rumahnya.

"Perlu Ervin jemput?" tanya Gavy pada orang tuanya.

"Gak usah, Vin. Kamu sekolah aja, belajar yang rajin."

Mendengar itu, Gavy tersenyum tipis. Meskipun dia sudah sangat merindukan kedua orang tuanya, tetapi dia akan menunggu kepulangannya sembari menjalankan kewajibannya sebagai seorang siswa.

"Anak bujang sekolah yang bener. Nanti papa kasih hadiah," ucap Ervan di balik telepon.

"Lamborghini," Gavy tersenyum penuh arti. Entah kenapa kali ini dia merasa hangat ketika berbicara dengan Ervan.

"Jangan yang mahal-mahal dulu. Papa belum kaya banget," jawab Ervan tertawa ringan.

"Udah masuk list Ervin."

"Sudah jam tujuh, Vin. Berangkat sekolah," celetuk Ellin mengingat.

"Iya mah. Ervin mau kalian cepet pulang, Ervin udah nentuin pilihannya dengan baik."

"Iya, kita gak sabar pengen tau pilihan kamu, Vin."

"Hu'um. Udah ya mah, pah. Ervin berangkat sekolah dulu, mama sama papa hati-hati di jalan. Inget, Ervin nunggu kepulangan kalian." Gavy tertawa kecil seraya menggendong tas sekolahnya.

"Mama juga udah kangen banget sama putra kesayangan mama ini," ucap Ellin.

"Papa gak kangen anak papa yang ganteng ini?" tanya Gavy kepada Ervan.

"Dikit," jawab Ervan.

"Papa kamu lagi fokus nyetir. Mama matiin ya, nanti ketemu lagi. Tunggu kita pulang sayang."

"Iya mah, bilangin sama papa hati-hati jangan kebut-kebutan, soalnya papa bukan pembalap," Dengan kekehan kecil. Gavy mematikan sambungan teleponnya.

Semangat Gavy bertambah, senyuman tipis terus terukir di bibir cowok itu. Dia terus melangkah menghampiri motor kesayangannya. Seminggu kebelakang, Gavy selalu menjemput Esha untuk berangkat sekolah bersama. Keduanya sama-sama tidak keberatan, hingga banyak yang mengira jika mereka berdua menjalin hubungan.

***

Kedua remaja berjalan santai memasuki area sekolahan sudah lumayan rame. Esha melihat hal yang tidak biasanya dari diri Gavy. Cowok itu terus mengukir senyuman tipis di bibirnya.

Nimbostratus || Garavy [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang