Vote dan komen cerita ini!
Hargai penulis ya gays 👍🏻Tandai kalau ada typo
***
"WOI! GUE LIAT BARA NERIMA SESUATU DARI SESEORANG!"
Adnan berlari kencang ke arah ruang tengah basecamp. Sakya yang mendengar itupun langsung menghampiri Adnan yang sedang membungkukkan tubuhnya mencoba mengatur napasnya.
"Apa si lo? datang-datang teriak gak jelas," ujar Sakya mendorong sedikit tubuh Adnan.
"Gue serius, bege!" balas Adnan.
"Coba ulangi lagi, gue gak denger jelas yang lo teriakin tadi." Razzen berdiri dari duduknya menghampiri Adnan.
"Gue liat Radit, mantan ketua geng Cobra pertama yang pernah bang Angga bilang. Dia ngasih kayak benda gitu ke si Bara," jelas Adnan mengulangi perkataannya.
"Demi?!" Razzen kaget bukan main. Dia mengingat kembali memori disaat Angga mengatakan sesuatu kepadanya dan Gavy.
"Astaga, kalian gak percaya sama gue?"
"Lo tau dari mana?" Sakya bertanya sambil menaikkan sebelah alisnya.
"Tadi, pas gue balik dari warung pok Ani, Gue liat mereka di gang buntu. Gue bersumpah! gue liat dengan mata kepala gue sendiri." jelas Adnan cepat.
"Ini nggak boleh di biarin."
"Kita harus cur-"
Ckittt!
Perkataan Raymond terpotong ketika mendengar suara motor yang berhenti di depan markas. Mereka mengetahuinya kalau itu adalah Gavy.
Dengan langkah santai, Gavy berjalan masuk ke ruang tengah. Matanya menangkap semua anggotanya yang tengah memperhatikan dirinya dengan tatapan sulit di artikan.
Seluruh sahabatnya yang ada di ruang tengah itu menatap Gavy dengan aneh. Banyak sekali pertanyaan yang ingin mereka lontarkan untuk Gavy, namun nyali mereka setipis tisu dibagi tujuh.
"Gav, kayaknya Bara mau bikin masalah," ucap Sakya.
Gavy melirik Sakya yang sedang tengkurap di lantai beralaskan karpet itu dengan alisnya yang terangkat.
Sakya meringis pelan. "Kata Adnan, dia liat Radit ngasih barang ke Bara," jelas Sakya.
Gavy beralih menatap Adnan dengan tajam sambil memasukkan kedua tangannya ke dalam saku. "Barang?"
"Iya."
"Kita harus hati-hati!" peringat Gavy dengan tegas.
"Tapi buat apa, Gav? bukannya tugas kita udah selesai, begitupun Bara?" Sakya terheran-heran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nimbostratus || Garavy [SUDAH TERBIT]
Teen Fiction"Dan kalo lo suka matahari, gue bakal jadi awan putih yang berada di bawah sinar matahari." -Ervin Garavy Albirru. Awan yang mendung dan sering mengeluarkan hujan, yaitu awan yang tidak pernah cerah. Nimbostratus, awan berwarna kelabu gelap yang t...