Maaf guys baru bisa up, akunya kelupaan soal revisi ceritaku ini 😁
Nah sekarang aku udah up jadi jangan lupa vote dan komennya ya
Karena satu vote dari kalian itu sangat berharga bagi aku.
Happy reading
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم
Pyar
"Astaghfirullah! Kenapa nggak minta tolong sama Bunda, Ka?"
"Bun, perasaan Azka kok tiba-tiba nggak enak. Apa terjadi sesuatu sama Aira?"
Bunda Linda yang semula dari kantin rumah sakit bergegas menghampiri Azka. Setelah sebelumnya meletakkan kantong yang berisi makanan yang di minta Azka tadi di atas nakas. Langkahnya penuh hati-hati sebab beling pecahan gelas berhamburan di lantai.
"Itu cuma perasaan kamu aja kali." Ujar Bunda Linda lembut. Wanita itu memeluk Azka sambil mengusap rambut anaknya guna menenangkan.
"Oh iya, tadi di kantin Bunda dapat kabar dari Adit."
Azka mendongak menatap bundanya yang masih memeluknya. "Soal Aira Bun?" Tanya Azka sedikit berbinar.
Bunda mengangguk menjawab. "Iya."
"Gimana? Aira baik-baik aja kan? Nggak ada yang luka kan Bun?" Tanya Azka beruntun.
"Kalau soal itu bunda kurang tau, Ka. Yang pasti mereka sudah menemukan keberadaan Aira tadi. Dan sekarang Bunda masih belum dapat kabar lagi dari mereka." Balas Bunda Linda.
"Syukurlah kalau Aira udah ketemu." Gumam Azka.
"Bunda, apa bunda bisa hubungi mereka lagi? Perasaan Azka bener-bener nggak enak, bun. Hati Azka masih nggak tenang kalau belum mendengar langsung kabar dari Aira." Lanjutnya kemudian khawatir.
"Iya, bunda akan coba hubungi mereka ya..."
"Makasih ya, Bun. Azka cuma mau memastikan apa Aira baik-baik aja."
"Sama-sama, Bunda ngerti kok perasaan kamu. Ya udah, Bunda mau hubungi mereka dulu ya. Semoga mereka baik-baik aja." Azka mengangguk.
"Iya, semoga aja." Batin Azka.
"Sebaiknya kamu berbaring aja, Ka. Ingat, kondisi kamu belum pulih total. Tubuh kamu itu butuh istirahat." Peringat bunda Linda.
Azka hanya menurut saja apa yang diperintahkan sang Bunda. "Gimana Bun? Masih belum diangkat juga?"
"Iya nih. Eh sekarang malah nggak aktif ponselnya."
Ceklek
Suara pintu yang di buka mengalihkan perhatian bunda Linda dan Azka. Ternyata Ayah Reza, namun ada yang aneh. Raut wajah ayahnya saat memasuki ruang rawatnya menampilkan ekspresi yang tidak terbaca. Perasaan Azka tiba-tiba menjadi tidak enak. Apakah ayahnya akan menyampaikan kabar buruk soal Aira?
"Azka..."
"Ayah baru aja dapat kabar dari Nando kalau Aira--"
"Aira kenapa, Yah?" Potong Azka cepat.
Benar dugaannya, sesuatu yang buruk mungkin telah terjadi pada Aira.
"Aira terluka di bagian lengannya akibat tembakan yang dilayangkan oleh Beni."
"Innalilahi..."
"Apa?! T-terus, gimana kondisinya sekarang?"
Saat itu juga badan Azka terasa lemas mendengarnya, jantungnya berdetak kencang ketika rasa takut, khawatir dan cemas menjadi satu.
KAMU SEDANG MEMBACA
AZKAIRA
Spiritual°Jangan lupa follow sebelum baca° Aira Mutya. Seorang perempuan yang memantapkan hatinya untuk berhijrah. Mulai dari mencoba menutup aurat dan taat beribadah. Begitu banyak rintangan yang harus di hadapi oleh Aira di kala proses hijrahnya. Namun per...