Jangan lupa vote dan komennyaHappy reading
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم
Karena di kelas sedang jam kosong sampai jam istirahat. Dinda dan Aira menyempatkan waktu tersebut untuk sholat dhuha di Mesjid.
Mengenai keadaan Dinda, Alhamdulillah kondisi perempuan itu sudah sehat dan kemarin dia sudah mengikuti pelajaran seperti biasa walau Adit sempat melarangnya, karena masih khawatir. Namun saat Dinda terus memaksa dan memohon kepada Adit, terpaksa lelaki itu menuruti kemauan sang istri.
Usai sholat, keduanya duduk di teras masjid di temani cemilan juga minuman yang Dinda bawa, mengingat ibu hamil nafsu makannya yang bertambah begitulah yang dialami Dinda. Tak lupa mereka tetap menjaga kebersihan lantai mesjid, mereka sudah menyiapkan tisu basah untuk membersihkan remah-remahan yang mungkin berjatuhan.Kini Aira dan Dinda sedang murojaah juz 30 yang beberapa minggu lalu selesai mereka hafalkan. Walaupun baru menghafal Al-Qur'an, mereka sudah sangat bersyukur sudah sampai di titik ini. Dan insyaallah kedepannya mereka akan menambah lagi hafalan mereka dari hari ke hari.
Dinda menitipkan Al Qur'an kecilnya kepada Aira saat dirinya tiba-tiba ingin buang air kecil. "Aku ke toilet dulu ya, Ra."
"Mau aku temenin?"
"Nggak usah, kamu lanjut aja murojaahnya."
Aira mengangguk lalu membalas ucapan Dinda. "hati-hati!" serunya saat melihat Dinda berlari kecil menuju toilet.
"Iya!"
Aira melanjutkan kembali murojaahnya, gadis itu sudah sampai di surah Al-Fajr. Dengan mata terpejam dan bibir yang melantunkan ayat demi ayat dari kitab suci Al- Qur'an.
Di pertengahan ayat, sayup-sayup ia mendengar seseorang melantunkan ayat suci Al-Quran juga, terdengar merdu sekali di telinga Aira dan begitu menyentuh hatinya.
Aira menghentikan murojaahnya untuk mendengar suara indah itu agar lebih jelas lagi.
Ingin mengobati rasa penasarannya, dia pun mencari asal suara tersebut. Aira beranjak sembari membawa kedua Al-Qur'an, milik dirinya dan Dinda. Semakin dekat dirinya, semakin jelas pula suara seseorang itu.
Aira menghentikan langkah saat suara tersebut berasal dari barisan laki-laki. Ia pun mengintip dari celah-celah dinding masjid yang bermotif dan Aira bisa melihat punggung tegap seorang lelaki berpeci hitam yang sedang melantunkan ayat suci Al-Quran. Namun wajahnya tidak terlihat begitu jelas.
كِتٰبٌ مَّرْقُوْمٌۗ ٩
Aira menyimak bacaan lelaki itu yang tengah melantunkan surah Al-Muthaffifin. Gadis itu bersandar di dinding mesjid yang bermotif sembari memejamkan mata dengan tangan yang memegang dadanya. Sungguh, Aira mengagumi bacaan lelaki itu, suaranya yang begitu merdu, menyentuh hati Aira sampai gadis itu menitikkan air mata terharu mendengarnya.
وَيْلٌ يَّوْمَىِٕذٍ لِّلْمُكَذِّبِيْنَۙ ١٠
الَّذِيْنَ يُكَذِّبُوْنَ بِيَوْمِ الدِّيْنِۗ ١١
وَمَا يُكَذِّبُ بِهٖٓ اِلَّا كُلُّ مُعْتَدٍ اَثِيْمٍۙ ١٢
Tiba di ayat 12, Aira di buat kagum kembali dengan irama serta kefasihan lelaki itu dalam membaca Al-Qur'an.
"Masyaallah... Lantunan Al-Qur'an dari lelaki itu sungguh menggetarkan hatiku ya Allah."
"Semoga pendamping hidup hamba kelak sama seperti dia, yang fasih dan indah dalam membaca segala Firmanmu." Gumam Aira.
KAMU SEDANG MEMBACA
AZKAIRA
Spiritual°Jangan lupa follow sebelum baca° Aira Mutya. Seorang perempuan yang memantapkan hatinya untuk berhijrah. Mulai dari mencoba menutup aurat dan taat beribadah. Begitu banyak rintangan yang harus di hadapi oleh Aira di kala proses hijrahnya. Namun per...