Jangan lupa vote dan komennya ya.
Kalau bisa komennya di ramein, ngelunjak dikit nih guys.
Satu vote dari kalian itu sangat berharga bagi aku.
Happy reading
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم
Waktu terus berlalu. Dulu, Azka yang merasa bahwa menantikan kelahiran anak mereka sangatlah lama, kini merasa seakan waktu berjalan sesingkat itu ketika sudah sampai di bulan ini, yang mana merupakan bulan mendekati persalinan Aira. Rasa haru, bahagia, dan deg-degan menyeruak di dalam hati keduanya. Rasanya begitu bercampur aduk.
Baik Aira maupun Azka, keduanya masih tidak menyangka sudah sampai di titik ini. Juga masih tidak percaya akan menjadi orangtua di umur mereka yang masih muda yaitu 17 tahun. Tidak mudah memang, suka maupun duka pasti turut mewarnai kehidupan mereka.
Memang benar ya, waktu memang sesingkat bahkan secepat itu. Dan oleh karena singkat, maka dari itu janganlah sia-siakan waktu berhargamu, sebab waktu itu terus berjalan dan tidak akan bisa terulang. Jadi alangkah baiknya, isilah waktumu dengan hal yang bermanfaat yang membuat kamu semakin taat, dan bukannya malah semakin bermaksiat.
Jika mengulang kembali perjuangan Aira di awal-awal kehamilan dulu, memanglah begitu berat bagi Azka jika di ingat-ingat lagi. Walau ia tidak merasakan, tapi ia bisa membayangkan betapa sulitnya berada di posisi Aira yang pastinya tidaklah mudah. Mual, pusing, muntah-muntah, ngidam dan pegal-pegal di beberapa bagian sudah menjadi langganan para bumil.
Namun semua itu akan berjalan mudah dan lancar jikalau menjalaninya dengan penuh kenikmatan dan kesabaran dan juga tidak banyak mengeluh seperti Aira. Inilah yang membuat Azka salut akan perjuangan Aira, juga wanita-wanita hamil di luar sana yang sangat luar biasa perjuangannya.
Kini tidak terasa hanya tinggal sebulan lagi, ia dan Aira akan bertemu dengan malaikat kecil yang selama ini mereka nantikan lahir ke dunia. Yang sangat mereka sayangi dan jaga sepenuh hati walaupun belum melihat wujudnya sekalipun.
Yap, usia kandungan Aira sudah menginjak 8 bulan. Setelah check up ke dokter waktu itu, kondisi anak Aira dan Azka alhamdulillah sehat dan sangat aktif. Saking aktifnya tak jarang Aira di buat meringis oleh pergerakan anaknya di dalam sana.
Mengenai jenis kelamin, keduanya sepakat untuk tidak mengetahuinya. Bagi Azka dan Aira biarlah menjadi sebuah kejutan untuk keduanya ketika lahir nanti. Mau itu lelaki atau perempuan, baik Azka dan Aira tidak mempermasalahkan hal tersebut. Karena yang terpenting adalah anaknya sehat dan tidak kekurangan satu apapun.
Azka dan Aira semakin tidak sabar menanti kelahiran anak mereka walau di dalam hati deg-degan tentunya. Bagaimana tidak, ini adalah pengalaman pertama mereka. Banyak yang harus mereka pelajari dan siapkan.
Tak ayal terkadang pikiran-pikiran buruk menghantui Aira, ketakutan itu pastilah ada, terlebih takut tidak bisa melahirkan anak mereka nanti dengan selamat ke dunia ini.
Namun Azka tak pernah bosan memberikan dukungannya kepada Aira lewat kata-katanya yang sedikit menenangkan hati Aira. Oleh sebab itulah ketika pikiran buruk itu kembali muncul, Aira terus meyakinkan diri bahwa ia bisa dan ia mampu seperti apa yang di ucapkan suaminya. Ia selalu berusaha untuk tidak terlalu larut dalam prasangka yang bisa saja berdampak buruk pada kandungannya.
Ngomong-ngomong soal ucapan bunda Linda beberapa bulan yang lalu, yang mana jika kandungan Aira akan menginjak 9 bulan maka kedua pasutri itu harus pindah. Namun nyatanya Bunda Linda berubah pikiran dan langsung menyuruh Azka dan Aira untuk pindah ketika kandungan Aira baru menginjak angka ke delapan.
KAMU SEDANG MEMBACA
AZKAIRA
Spiritual°Jangan lupa follow sebelum baca° Aira Mutya. Seorang perempuan yang memantapkan hatinya untuk berhijrah. Mulai dari mencoba menutup aurat dan taat beribadah. Begitu banyak rintangan yang harus di hadapi oleh Aira di kala proses hijrahnya. Namun per...