Part 5

6.2K 333 3
                                    

Assalamu'alaikum...

Jangan lupa vote dan komen

Harap maklum jika terdapat penulisan dan kata yang salah

Happy reading...

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم


"Mang Asep, tungguin Aira!" Teriak Aira yang tengah memasang sepatu di teras rumah.

"Siap Non!" Balas Mang Asep sedikit berteriak di dalam mobil, yang di sana sudah ada Salsa yang duduk manis di kursi penumpang.

Salsa mendengus kasar melihat interaksi keduanya. Namun setelahnya gadis itu tersenyum licik saat mengingat ulahnya tadi pagi. Yang mana ia menusuk ban sepeda Aira menggunakan pisau. Sehingga ban sepeda Aira bocor dan tidak bisa di gunakan.

Setelah melakukan itu, Salsa kembali di buat jengkel saat mendengar percakapan antara Aira dan Mang Asep tadi pagi.

"Mang, nanti Aira nebeng sama Mang Asep ya? Soalnya ban sepeda Aira tiba-tiba aja bocor, enggak tahu kenapa. Padahal kemarin baik-baik aja." Ucap Aira kepada Mang Asep yang tengah memanaskan mobil. Gadis itu sudah lengkap dengan seragam sekolahnya, ia hendak sarapan pagi.

"Aduh...Non kok pakai izin segala sama Mang Asep. Mang Asep kan memang sopirnya Non Aira. Ada-ada aja si Non mah." Mang Asep terkekeh begitupun Aira yang ikut terkekeh.

"Kalau gitu Aira sarapan dulu ya Mang."

"Silahkan atuh Non."

Salsa tentu tidak mengizinkan Aira bisa semobil dengan dirinya, walau Mang Asep sendiri merupakan sopir pribadi Aira, Salsa tidak peduli. Itu kan dulu, sekarang sudah berbeda, karena segala yang Aira punya sudah di kuasai oleh dirinya dan juga mamanya.

"Cepat jalan Mang," perintah Salsa.

"Bentar ya Non, tunggu Non Aira dulu."

Seketika Salsa emosi mendengar ucapan Mang Asep yang tidak menuruti perintahnya.

"Mang! Aku bilang jalan, ya jalan!" Titah Salsa tanpa mau di bantah.

"Tinggal turutin perintah aku apa susahnya sih?! Mau aku bilang ke Mama supaya Mang Asep di pecat?"

Sontak Mang Asep menggeleng cepat. Kalau dia kehilangan pekerjaan, anak istrinya di rumah mau makan apa?

"Jangan, Non."

"Ya udah kalau gitu. Tinggal turutin perintah aku aja susah banget!"

"Tapi Non...kasihan Non Aira kalau di tinggal, sepeda Non Aira kan ban nya bocor. Terus kalau di tinggal, Non Aira nanti bisa telat ke sekolahnya."

"Itu memang rencana gue," batin Salsa.

"Ya udah, pilih nurutin perintah aku atau di pecat?"

Mang Asep pun terpaksa menuruti perintah Salsa. Sebelum menancap gas, Mang Asep melirik sebentar ke kaca spion yang menampakkan Aira yang tengah berlari ke arah mobil.

Lelaki paruh baya itu mengucap maaf berulang kali di dalam hati sebelum menjalankan mobil, Mang Asep merasa bersalah sudah meninggalkan Aira.

"Maafin Mang Asep Non." Batinnya berucap.

"Mang, Kok Aira di tinggal! Mang, berhenti, Mang!" Teriak Aira.

Hendak berlari mengejar mobil yang di kendarai Mang Asep. Namun ia urungkan sebab mobil itu sudah menghilang di persimpangan jalan. Dan cara satu-satunya supaya Aira cepat sampai ke sekolah adalah Aira harus bergegas ke halte untuk menunggu angkot di sana.

AZKAIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang