"Kalau kau yakin merealisasikan itu, minggu ini adalah waktu yang tepat"
GLEK. Masukan dari Yubina sukses membelalakkan mata. Si dokter kandungan yang berapa hari belakangan Sakura hubungi untuk konsultasi pribadi memberikan saran di luar ekspektasi.
Tapi.. ini terlalu cepat, batinnya usai menutup telepon.
Tangannya merengkuh kotak hadiah yang disimpan di bawah laci rias. Sebuah oleh-oleh dari saudari ipar kala berpamitan pulang. Kalau tidak salah, saat itu iparnya berlagak mencurigakan sembari main mata.
"Dijamin Sasuke klepek-klepek!"
Dari spoiler kata demikian saja Sakura mampu memprediksi. Tapi baru hari ini dia berani membuka. Rupanya sang kakak ipar mempersiapkan kado pernikahan sampai di titik sekarang.
Seperangkat kepentingan dinas malam.
Sakura menepuk dahi. Bahkan ini di luar nalar juga. Tak hanya pakaian, Izumi juga melengkapi lulur dan parfum sensasional. Tak perlu menunggu tanggapan Sasuke, bahkan dirinya pun ikut terlena dengan aroma pewangi tubuh yang langsung dicoba tersebut.
***
"Otsukaresama deshita"
Sasuke merebahkan kepala pada sandaran kursi. Perlawanan yang cukup berat. Mengajar mahasiswa kedokteran membuatnys direndahkan. Bagaimana tidak, seorang non-dokter bisa-bisanya mengajari calon dokter.
"Apakah kesan pertamamu seru, Uchiha-sensei?" Yashamaru, dosen pengajar senior berusaha menjalin relasi kerja dengan junior baru.
"Menarik"
"Yappari, kau akan suka"
Tck. Harapan yang terlalu tinggi.
Tak ambil pusing, Sasuke berlalu ke perpustakaan demi mendinginkan kepala. Setidaknya ada satu keunggulan Suna dibanding Konoha. Perpustakaan yang dikenal dengan koleksi buku sains lengkap. Tak ayal sering pula rumah ilmu tersebut menjadi rujukan selain perpustakaan umum tengah kota.
Aku belum memberitau Sakura kalau pindah kemari.
Seratus persen benar. Sasuke belum membocorkan bahasan terkait pekerjaan sama sekali. Baginya, Sakura tak perlu tau bagaimana proses jatuh bangun mencari nafkah.
RRT.. Ponsel yang masuk mode senyap bergetar. Sengaja agar nada dering tak mengganggu tiap kegiatan mengajar.
'Hari ini pulanglah lebih cepat.'
Satu pesan terkirim. Sakura menimang-nimang ponsel. Kegugupan terus membelenggu hati.
Apakah harus hari ini? Benar-benar hari ini?
Berupaya meyakinkan diri berulang-ulang. Sambil terus gelisah, otaknya mencetuskan ide. Mungkin ia perlu bertanya pada orang yang ahli.
"Moshi moshi, Tenten"
Wanita di ujung telepon tak kuasa membendung haru. Sudah lama sekali ia tak mendengar suara teman yang hobi sambat masalah rumah tangga. Teman yang benar-benar mulai dari nol membina hubungan dengan suami.
"Hei, bagaimana kabarmu? Jahat sekali membuatku khawatir! Ngomong-ngomong mainan yang kau titipkan lewat Hinata sangat lucu. Kami menyukainya!" kejar Tenten cerewet begitu tau telepon yang diterima.
Sejak tiga bulan terakhir, si wanita bercepol sangat ingin berkunjung. Tapi mendengar kondisi memprihatinkan dari Hinata, Tenten mengurungkan niat. Membiarkan mereka lepas kontak sampai keadaan membaik sendiri.
"Arigatou, aku senang mendengarnya" timpal Sakura. Sejenak ia mengambil napas dalam-dalam, "tokorode, apa kau mau.. etto... berbagi cara atau tips seputar.. umm.."

KAMU SEDANG MEMBACA
𝕆𝕏𝕐𝕋𝕆ℂ𝕀ℕ ✔️
ChickLit| COMPLETED 18/11/2024 || #sasusaku pairs | 🔞 Mature but doesn't contain explicit contents 🔞 Uchiha Fugaku dan Haruno Kizashi mengatur sebuah rencana tanpa persetujuan putra-putri mereka. Adanya kecemasan dari dua ayah tersebut berujung pada kesep...