Perempuan Lain.

1.1K 129 17
                                    

Lelaki itu geleng-geleng kepala. Intensitas mengidam wanitanya memang jarang. Tapi begitu meminta sesuatu, selalu membuat pria bernama Uchiha Sasuke kelabakan.

"Aku mau mencoba makanan khas Jerman yang pernah Sasuke-kun kirimkan fotonya. Etto.. apa itu namanya?"

"Falscher hase dan kartoffelsalat?" Sasuke menoleh seraya memastikan dugaan.

"Yap. Ayo beli itu!"

Dua menu makan siang yang menemani pria Uchiha di negeri orang selama menjadi delegasi profesor ternama Universitas Suna. Falscher hase, hidangan berbahan baku daging sapi giling yang dilengkapi telur rebus di bagian tengahnya disebut-sebut kudapan mewah di era perang dunia kedua. Amat dikenal memiliki sumber protein kompleks. Tidak ketinggalan, kartoffelsalat sebagai pengganti nasi si makanan pokok, sangat cocok mendampingi olahan daging tersebut.

"Tapi ini sudah malam, Sakura. Mustahil menemukannya"

"Kita coba saja dulu!" membara, Uchiha Sakura bersikukuh. Dia masih menyisakan sedikit ruang pencerna untuk makan malam.

"Aku tidak mengenal daerah sini" alih sang suami agar istinya ganti haluan.

"Kalau begitu pakai aplikasi maps"

Dengan percaya diri, Sakura memimpin laju sedan hitam. Mengarahkan bak profesional. Berpolah layaknya pemandu wisata turis asing mancanegara.

"Kapan belok kanan?"

"Ini masih teruuus" yakin Sakura.

Ragu, Sasuke memastikan, "bukan yang ini?"

"Tidak tidak, masih di depan sana belokannya"

Merasa janggal, Sasuke melambatkan kecepatan. Curiga, sebab tak menemukan jalan ke arah kanan. Dirinya mengambil paksa ponsel Sakura dan meneliti jalanan yang terpampang di peta digital.

"Sudah kubilang belokan yang tadi" keluh Sasuke kelewat lurus.

"Jangan salahkan aku dong! Dia bilang masih 10 meter lagi belok kanan loh!" tatap serius kilau zambrud. Tuduhannya merujuk pada 'dia', program penunjuk jalan dengan bantuan GPS di hp.

Sasuke mendengus, "kalau sudah ada isyarat 10 meter belok berarti waktunya belok"

"Sou desu ka?" respon Sakura takjub. Ketidak-tauannya memang natural.

"Mattake"

Sasuke pasrah menyusuri aspal. Untuk kembali ke jalan barusan mereka harus memutar sejauh satu setengah kilo. Sepanjang lajur satu arah yang dilewatinya memang tak menyediakan putar balik.

Beruntung antusiasme Sakura terjaga. Istrinya tidak rewel atau merajuk. Dengan sabar Sakura menanti transportasi pribadi yang dikendarai sampai ke tujuan.

Sayang harapan Sakura harus dilenyapkan seketika. Begitu tiba di rumah makan yang dimaksud, para pegawai sudah beres-beres meja. Petugas pun menyuruh mereka keluar zona parkir karena sebentar lagi tutup.

Tidak menyerah, Sakura menjelajah maps yang tersambung internet kembali. Memeriksa resto khas Eropa terdekat. Dia menemukan satu!

"Ayo ke sini!"

"Tidak berencana tutup juga?"

"Dalam rinciannya masih buka 35 menit lagi. Waktu tempuh cuma 10 menit dari sini"

"Yosh!" ikut bersemangat, Sasuke langsung menginjak pedal gas.

Berhubung mereka berada di atas jam sibuk, sedan tersebut terpacu bebas hambatan. Jalanan sepi seolah mendukung keinginan Sakura. Jangka waktu sepuluh menit pun dipangkas menjadi delapan menit.

𝕆𝕏𝕐𝕋𝕆ℂ𝕀ℕTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang