"Sudah siap?"
"Uh-hm begitulah"
Hari ini pasutri Uchiha membuat satu langkah besar. Sakura memutuskan untuk menyambangi layanan psikoterapi dari salah seorang kenalan Sasuke. Penbicaraan beberapa hari lalu menohok hati wanita merah muda.
"Sampai kapan kau terus menyangkal? Masa depan ada kalau kita mau menerima masa lalu, bukan menghindarinya"
Uchiha Sasuke, pria paling acuh sedunia menyatakan bentuk kecemasannya pada sang istri. Memang tak romantis, namun pengolahan katanya begitu mengena. Sehingga wanita tersebut sampai rela merubah pikiran.
Beralasan 'tak ingin terjebak di masa lalu', Sasuke melakukan segala upaya. Meski berulang kali Sakura meragu, Sasuke hadir untuk meyakinkan. Berharap, jalan hidup rumah tangga mereka tak berhenti di tempat.
"Aku mengerti kau tak ingin membagi rasa sakitmu. Tapi kalau ada yang membebani, kau boleh bercerita. Kalau enggan bercerita padaku, datanglah ke psikiater ini. Di sana banyak orang yang siap sedia mendengarmu, memberikan solusi, bahkan menuntunmu mencari jalan keluar"
Kilau zambrud wanita Uchiha menampakkan tatapan seperti seekor kucing yang melas. Sakura masih dinaungi kegelisahan saat memasuki klinik psikiatri serba putih. Nuansa damai di dalam menular pada setiap pasien, sayang tak begitu berpengaruh padanya.
"Aku takut"
"Ada aku" timpal Sasuke tak berselang lama Sakura mengecap. Dia tidak membiarkan sedikitpun jeda merubah pikiran.
"Aku tidak yakin aku mampu.."
Sasuke menarik lembut tangan si wanita pemalu. Menggenggamnya. Mengelus punggung tangan istrinya, "kau bisa melalui ini. Percayalah"
Tanpa berlama-lama di lobi, seorang petugas menjemput. Mengantarkan Sakura ke ruangan tertentu tanpa dibuntuti. Sasuke tersenyum lebar melepas wanitanya dibawa.
Kau pasti bisa.
Sementara Sakura terpaku di depan ruang. Menggigit bibirnya. Kecemasan memeluknya lagi.
"Ada apa Nyonya?"
"Orang yang di dalam itu.. apakah baik?"
"Tentu saja. Hatake-sensei sudah membantu banyak orang dan berhasil mengukir senyum di wajah mereka. Beliau pasti melakukan keajaiban yang sama untuk Anda" hibur pengantar mencoba membujuk Sakura.
Takut-takut, Sakura membuka pintu. Tanpa diduga, sosok yang menunggunya menyambut dengan ramah. Menawarkan jamuan kesukaan, berlaku bak pelayan.
"Sensei berbuat terlalu banyak" Sakura sampai tak enak hati medapat jamuan seduhan coklat hangat kualitas premium.
"Tenangkan pikiran Anda, Nyonya Uchiha. Berceritalah saat Anda siap"
Hatake Kakashi, satu dari tiga konsultan kesehatan mental di klinik tempatnya sekarang. Dikenal sebagai 'sensei' yang paling suka merayu, dalam artian membujuk para pasien supaya cepat berkisah tanpa disadari. Melalui sambutan eksklusif, orang akan memperoleh kenyamanan dan pembicaraan dapat mengalir dengan sendirinya.
"Aku sudah tidak waras sampai datang kemari" buka Sakura usai menyesap coklat nikmat di meja.
"Tidak, itu bukti kalau Anda waras. Buktinya Anda datang ke tempat yang tepat" pria berambut perak menyeringai, "orang tak waras adalah mereka yang menyia-nyiakan hidup padahal punya kesempatan sekali lagi"
Sakura mulai tenang. Dengan sopan ia membungkukkan tubuh, "yoroshiku onegaishimasu, Sensei"
"Tak usah formal begini, Nyonya- atau baiknya kupanggil Uchiha-san?"

KAMU SEDANG MEMBACA
𝕆𝕏𝕐𝕋𝕆ℂ𝕀ℕ ✔️
ChickLit| COMPLETED 18/11/2024 || #sasusaku pairs | 🔞 Mature but doesn't contain explicit contents 🔞 Uchiha Fugaku dan Haruno Kizashi mengatur sebuah rencana tanpa persetujuan putra-putri mereka. Adanya kecemasan dari dua ayah tersebut berujung pada kesep...