Kehilangan.

819 95 13
                                    


Angka-angka terus merangkak naik tatkala pria tegap berdiri di atas instrumen pengukur massa tubuh. Saat menghitung body mass index, nyaris mencapai angka 25. Abdomen sixpacknya tereduksi. Perutnya membuncit. Pria itu bisa-bisa balapan dengan istrinya yang tengah hamil!

Pasti karena menghabiskan jatah makanan Sakura tiap malam, dengusnya.

Fakta tersebut mempunyai probabilitas paling dekat. Bagaimana tidak, dirinya terus menyapu bersih kudapan wanita mengidam selepas jam makan malam. Ditambah lagi, kegiatan lari pagi sedikit demi sedikit tergerus. Berganti dengan kesibukan membantu sang istri yang kandungannya semakin besar. Lelaki itu harus menjadi suami siaga!

"Serius sekali sih" intip netra emerald keluar dari kamar.

"Mondai nai"

Wanita musim semi terkikik, "perut Sasuke-kun tambah gendut ya?"

"Gara-gara siapa, hn?"

"Gomen gomen" wanita bernama Uchiha Sakura lekas menghentikan tawa, "tapi Sasuke-kun tetap kelihatan keren kok!"

Beruntung si kepala keluarga tak terlalu ambil pusing, "bersiaplah untuk undangan makan malam Kiba"

"Sasuke-kun, aku tidak apa-apa kan pakai minidress begini?"

"Hn" angguk pria berambut raven tenang. Ia pandai menebak, tak ada gunanya melarang Sakura. Sebab, mau dihalangi bagaimanapun caranya, wanita itu teguh pendirian.

"Cantik sekali, bukan? Tou-san yang memberi kado saat pertemuan kemarin"

"Y-ya begitulah. Cocok sekali"

Lengkungan menawan terpatri pada bibir dengan perona berpigmen oranye. Meski musim gugur berlangsung, hatinya kerap berbunga-bunga. Kebahagiaan senantiasa tercipta di mansion yang mereka huni satu setengah tahun ini.

Lima menit terlewat sejak kepala rumah tangga memanaskan kendaraan. Melirik jam pada indikator mobil, istrinya tak kunjung menemui. Ada apa gerangan yang menahan pergerakan?

"Doushita, Sakura?"

"Sepatu yang biasa kupakai di mana ya?" wanita Uchiha celingukan.

"Pakai saja yang ada"

"Dame da yo. Sepatu yang biasanya nyaman di kaki. Bisa langsung masuk ke selopnya"

Pria Uchiha menghela napas panjang. Tanpa ba-bi-bu, dia mengambil sepasang alas kaki tersisa di rak. Bertingkah bak pelayan yang mencobakan sepatu kaca pada Cinderella.

"E-eh, Sasuke-kun mau apa?"

"Memakaikan sepatu" lelaki tersebut berjongkok, melonggarkan lubang agar kaki istrinya masuk dan menapak ke sol dalam.

"A-aku bisa sendiri loh" cegah Sakura agar suaminya tak sampai bertekuk lutut, "t-tapi ya.. memang sepatu ini agak merepotkan"

"Katakan padaku jika kau kesulitan mengenakan itu" seingatnya, memakai alas kaki dengan hak serendah 3 senti tak masuk larangan.

Wedges rata tertutup akhirnya terpasang sempurna di kaki jenjang. Memendam rasa senang, Sakura salah tingkah sendiri. Act of service dari Uchiha Sasuke sukses membuatnya meleleh.

Setibanya di kediaman Inuzuka, love language pria setinggi 182 cm berlanjut. Mulai dari membukakan pintu, membantu turun dari mobil, merangkul, hingga menarik kursi untuk duduk. Sosok Sakura tak ubahnya seorang ratu.

"Inuzuka Tamaki desu. Yoroshiku onegaishimasu" wanita yang baru menyandang marga Inuzuka nampak canggung. Maklum saja, baru kali ini dia bertemu dengan para sahabat dari suami.

𝕆𝕏𝕐𝕋𝕆ℂ𝕀ℕ ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang